Siswa SD yang Jadi Korban Perundungan dan Penganiayaan di Gowa Trauma ke Sekolah

  • Bagikan
Ilustrasi bullying.

FAJAR.CO.ID, GOWA -- Kasus perundungan kembali terjadi. Teranyar, seorang anak Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Gowa menjadi korban.

Diceritakan ibu korban, bukan hanya pembullyan yang dialami anaknya. Namun juga penganiayaan.

"Anakku dipukul sama teman-temannya, sekitar 8 orang," ujar Bunga (Inisial,red) kepada fajar.co.id, Selasa (16/5/2023) petang.

Dikatakan ibu tiga orang anak itu, anaknya kerap dicap bodoh, bau, gila, hingga dilakukan pemukulan.

"Ada-ada saja caranya, kalau bukan botol air minumnya diambil, jilbabnya ditarik, kakinya (juga) sampai saat jalan anakku tersandung," lanjutnya.

Bukan hanya itu, para pelaku yang melakukan pembullyan dan penganiayaan itu mencoret-coret baju dan buku anaknya.

"Jadi ini anak dibilang malas menulis sama gurunya. Saya tanya anakku kenapa malas menulis, jawabannya malaska bunda, sudah menulis setengah dicoret-coret sama (pelaku)," ucapnya.

Ditegaskan ibu korban, untuk masalah belajar anaknya tergolong anak yang rajin dan antusias dalam menyambut pelajaran.

"Inikan anak pindahan dari Mamajang, nah di sekolah asalnya itu kalau saya mau antar ke sekolah, dia gembira bahasanya itu hore ketemu lagi teman-temanku," tandasnya.

Tapi, kata ibu korban, saat pindah sekolah ke tempat yang baru, beberapa teman enggan bermain dengan anaknya.

"Pas pindah sekolah kasihan berapa kali bilang nda mau ke sekolah. Kalau dari ceritanya memang teman-temannya nda mau main sama dia. Karena katanya dia miskin, jelek, dan bodoh," ucapnya.

Tambahnya, anaknya hingga hari ini masih mengalami trauma atas apa yang dia alami.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan