Dieng Culture Festival, Mengenal Tradisi Cukur Rambut Gimbal dan Ruwatan

  • Bagikan
Dieng Culture Festival (DCF) 2023/Istimewa

FAJAR.CO.ID, JATENG -- Festival Dieng atau Dieng Culture Festival adalah perayaan tahunan yang diadakan di kawasan dataran tinggi Dieng.

Acara ini biasanya berlangsung pada bulan Agustus dan menarik perhatian ribuan wisatawan dari dalam dan luar negeri.

Festival ini merupakan perpaduan antara pertunjukan seni tradisional, ritual keagamaan, dan pameran budaya.

Pada saat festival, para penampil dan peserta memakai pakaian tradisional Jawa yang berwarna-warni, serta melibatkan tarian dan musik yang memukau.

Mereka berjalan dalam prosesi atau parade di sekitar Dieng Plateau, mengiringi kegiatan ritual yang dipimpin oleh para pemuka agama setempat.

Festival Dieng juga menjadi kesempatan bagi para seniman lokal untuk memamerkan karya-karya seni mereka, seperti lukisan, patung, dan kerajinan tangan.

Salah satu aspek menarik dari Festival Dieng adalah tradisi mencukur rambut gimbal. Rambut gimbal adalah rambut yang dibiarkan tumbuh panjang dan tidak terawat, kemudian diikat atau dihias dengan bunga dan aksesori lainnya.

Tradisi ini diyakini berasal dari kepercayaan spiritual yang melibatkan gunung-gunung berapi yang ada di kawasan Dieng.

Masyarakat setempat meyakini bahwa rambut gimbal memberikan perlindungan dan kekuatan mistis.

Mencukur rambut gimbal dilakukan sebagai bagian dari ritual selama festival.

Peserta yang memiliki rambut gimbal mengikuti prosesi dan kemudian mencukur rambut mereka sebagai tanda penghormatan kepada tradisi nenek moyang dan kebersamaan dalam masyarakat.

Tradisi ini juga merupakan cara untuk mempertahankan warisan budaya yang unik dan mewariskannya kepada generasi mendatang.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan