Pekerja di Indonesia Didominasi Lulusan SD, Gigin Praginanto: Dunia Pendidikan Macet

  • Bagikan
Pengamat Kebijakan Publik Gigin Praginanto,

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Kebijakan Publik Gigin Praginanto, memberikan respons terhadap data tenaga kerja di Indonesia yang didominasi lulusan tingkat Sekolah Dasar (SD).

"Artinya secara kualitatif maupun kuantitatif dunia pendidikan macet," ujar Gigin dalam keterangannya (18/5/2023).

Jika terus seperti itu, dikatakan Gigin, negara akan kesusahan untuk bersaing dan naik level menjadi negara maju. 

"Mana mungkin bisa menjadi negara maju dalam waktu 13 tahun. Mimpi jangan ketinggian dong pak," tukasnya. 

Dikutip fajar.co.id dari data Badan Pusat Statistik (BPS) sebanyak 39,76 persen tenaga kerja merupakan tamatan SD ke bawah pada Februari 2023.

Distribusi penduduk bekerja menurut pendidikan yang didominasi oleh tingkat SD ke bawah menunjukkan pola yang sama sejak Februari 2021, malah semakin meningkat. 

Pada Februari 2021 sebesar 37,41 persen dan meningkat 39,10 persen pada Februari 2022.

Pada posisi kedua, penduduk bekerja paling banyak berasal dari tamatan Sekolah Menengah Atas (SMA) sebesar 19,18 persen. 

Diikuti, oleh penduduk bekerja lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yaitu 18,24 persen. Pola penduduk bekerja lulusan SMA dan SMP juga mengalami peningkatan.

Penduduk bekerja dari tamatan Diploma I/II/III yang paling rendah dengan 2,20 persen. Kemudian, penduduk bekerja lulusan Diploma IV, S1, S2, S3 sebesar 9,31 persen.

Berbanding terbalik dengan tamatan SD, SMP dan SMA, penduduk bekerja tamatan Diploma I/II/III menunjukkan tren penurunan.

Sementara itu, penurunan terbesar penduduk bekerja terjadi pada pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Persentase penduduk bekerja lulusan SMK menurun dari 9,92 persen pada Februari 2022 menjadi 9,31 persen pada Februari 2023.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan