FAJAR.CO.ID, JAKARTA— Politikus Golkar sekaligus loyalis Anies Baswedan, Andi Sinulingga menyoroti perihal instruksi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk merevisi Undang-Undang (UU) tentang Ibu Kota Negara (IKN).
Hal itu ditanggapi Andi Sinulingga melalui akun Twitter pribadi miliknya. Dalam cuitannya, Andi Sinulingga menyinggung sebuah pola pikir perencanaan yang tak matang yang biasa disebut dengan 'tiba saat datang akal, pemikiran tanpa perencanaan matang.
Menurut Andi Sinulingga, pola pikir tersebut hanya dimiliki oleh anak-anak jalanan karena dalam memutuskan sesuatu tanpa memerlukan studi kelayakan panjang.
"Dulu itu ada namanya 'tiba saat datang akal'. Sebuah pola pikir yang tak perlu perencanaan yang matang, tak perlu studi kelayakan yang panjang, namanya juga anak-anak jalanan," ungkap Andi Sinulingga dikutip dari akun Twitter pribadi miliknya, Rabu (17/5).
Andi Sinulingga pun menilai bahwa hal itu sangat berbahaya jika dipakai untuk mengurus sebuah negara.
"Sungguh bahaya kalau cara berfikir anak jalanan itu dipakai untuk ngurus negara," imbuhnya.
Sementara itu, instruksi dari Jokowi terkait UU IKN itu diberikan langsung ke Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Nasional (PPN/Bappenas) Suharso Monoarfa. Hal ini dibenarkan oleh Suharso.
Suharso pun mengatakan ada sejumlah masalah dalam pertanahan, kewenangan lembaga, hingga soal pembiayaan dan pendanaan.
"Sekarang kita sedang menyusun kembali perubahan rancangan undang-undang itu. Presiden memerintahkan kami Bappenas untuk memperbaiki UU itu dalam kewenangannya, dalam soal pertanahannya, dan juga dalam hal pembiayaan dan pendanaan," ungkap Suharso.(wartaekonomi)
