Puluhan Tahun Dikubur, Jasad Guru Ngaji dan Pejuang Masih Utuh

  • Bagikan
Peristiwa jasad utuh meski sudah berpuluh tahun dikubur yang sempat menghebohkan media sosial dan publik Indonesia

FAJAR.CO.ID, JABAR – Logikanya, setelah jasad dikuburkan maka akan mengalami pembusukan dan akan menyisakan tulang belulang bertahun kemudian.

Akan tetapi, itu tidak terjadi pada jasad seorang pejuang dan guru ngaji ini. Meski sudah puluhan tahun dikubur, jasad keduanya tetapi utuh.

Peristiwa itu terjadi pada 9 Januari 2022 lalu. Yang pertama adalah jasad seorang guru ngaji di Dusun Cikadu, Kecamatan Tanjungsiang, Kabuapten Subang, Jawa Barat, Muhya bin Rudia.

Meski sudah 17 tahun dikubur di dalam tanah, jasadnya masih utuh. Hal itu diketahui setelah pihak keluarga bermaksud memindahkan jasad sang guru ngaji ke pemakaman baru.

Pemindahan makam lantaran dinilai makam tersebut kurang layak karena berada persis di sisi kandang domba dan kambing.

Ujang Ading, murid sang guru ngaji mengungkap, semasa hidupnya Muhya bin Rudia dikenal sebagai orang yang baik, saleh, dan rajin beribadah dan sudah menjadi guru ngaji beberapa generasi di rumahnya.

“Setiap hari, waktunya banyak dihabiskan di masjid, mengajar mengaji Alquran anak-anak dari generasi ke generasi. Dari mulai ayah saya, sama saya sendiri pernah mengaji sama almarhum,” kata Ujang Ading. Senin (17/1/2022).

Diceritakan, sang guru ngaji itu meninggal dunia usai menunaikan salat Ashar. Ia kemudian duduk di teras masjid tapi tiba-tiba pingsan.

Saat dibawa ke rumah, sang guru ngaji berusia 65 tahun tersebut ternyata sudah meninggal dunia diduga karena penyakit darah tinggi yang ia derita.

Video detik-detik sang guru ngaji diangkat dari makamnya dalam keadaan utuh pun viral di media sosial saat itu.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan