FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Mabes Polri mulai mengumpulkan data-data terkait dugaan serangan kelompok hacker terhadap sistem Bank BSI. Data itu dikumpulkan sebagai upaya untuk menyelidiki serangan kelompok hacker terhadap sistem perbankan badan usaha milik negara (BUMN) itu.
“Tim siber sudah mengumpulkan data-data serangan (ke BSI),” kata Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Sandi Nugroho kepada wartawan, Jumat (19/5).
Jenderal bintang dua ini menyatakan, hingga saat ini pihaknya belum menerima laporang dari pihak BSI perihal serangan hacker ke BSI tersbut.
Namun, kata dia, penyidik sudah mulai bekerja melakukan penyelidikan dengan mengumpulkan data serangan dari hacker tersebut. “Ini nantinya kalau ada pertanyaan ada laporan lebih lanjut pihak siber juga bisa menindaklanjuti segera mungkin,” ujarnya seperti dikutip PojokSatu (Jawa Pos Group).
Seperti diketahui, Bank Syariah Indonesia (BSI) diduga terkena serangan virus berbahaya yang dinamai ‘ransomware’.
Di mana diduga modus dari kejahatan siber ini adalah mengunci akses korban untuk kemudian meminta tebusan.
BSI sendiri sudah eror sejak Senin (8/5) lalu, baik untuk layanan perbankan ATM maupun mobile banking. Akan tetapi pihak manajemen berdalih gangguan disebabkan oleh pemeliharaan sistem dan sudah berangsur pulih pada Senin sore. (jpg/fajar)