Hanya saja, Timnas Indonesia U-22 yang datang terlambat justru menggunakan bus double decker pun memimpin rombongan, meski terlambat.
"Jauh sekali perbedaanya. Jadi kita ngerasain kayak ini selebrasi buat satu cabor saja atau buat semuanya? Kenapa terjadi perbedaan? Kami berjuang bersama kan harusnya dipukul rata dong,” tegasnya.
“Semua sama, harus sama. Kami kan berjuang juga di SEA Games, tapi terjadi banyak perbedaan. Kami merasa sedikit tidak logis saja sebagai atlet. Bisa dibilang gak sportif lah jadinya," pungkasnya.
Setelah komentar terkait konvoi tersebut viral di media sosial. Beragam tanggapan menarik di berikan oleh netizen.
Komentar-komentar tersebut pun langsung di kirimkan ke kolom komentar sang atlet @siman_sudartawa.
“Semangat, kami juga selaku suporter mencintai semua atlet kok, gak ada yang harus dibeda-bedakan dalam hal ini. Tapi kita memang tidak bisa menyalahkan fakta yang ada bahwa fans bola memang sebanyak itu. Intinya kalian semua kebanggaan buat kami tentunya. Jangan berkecil hati yah ayok semangat,” tulis akun @aanndhputtr.
"Semangat bli, semua mengapresiasi atlet yang berjuang demi negara. Tetapi, yang perlu digarisbawahi kirab atau arak-arakan ini sebetulnya inisiasi dari PSSI, kemudian baru diikuti Menpora. Jadi mungkin ada perbedaan di sana, kemudian yang kedua animo masyarakat tentu lebih banyak yang menunggu timnas sepak bola Indonesia karena itu olahraga terpopuler di negeri ini. Terakhir, terima kasih sudah mengharumkan nama Indonesia," ungkap akun @tranferliga2.