Dedi menilai kalau desa merupakan benteng pertahanan negara. Sehingga desa harus makmur dan berkeadilan dari sisi keuangan mulai pusat hingga daerah.
Menurut dia, salah satu program yang harus diteruskan dari Presiden Joko Widodo adalah melahirkan rasa keadilan bagi desa dengan mengelola sumber daya alam tidak dijual mentah. Lebih baik diolah menjadi bahan siap pakai.
"Seperti emas sudah dalam bentuk perhiasan, nikel sudah menjadi baterai kendaraan listrik. Kalau sudah jadi barang maka negara bisa memperoleh keuntungan triliunan yang bisa dikembalikan pada pembangunan desa agar tumbuh menjadi makmur," katanya.
"Dengan catatan perlu perencanaan keuangan yang tepat. Karena percuma banyak uang kalau tidak ada perencanaan yang tepat," kata Dedi.
Sementara itu, Menhan Prabowo melalui akun media sosialnya berterima kasih atas silaturahmi dan masukan yang diberikan oleh Dedi Mulyadi dan pengurus Apdesi.
Bagi Prabowo, Apdesi merupakan kawan perjuangan. Seperti belasan tahun lalu saat Prabowo berjuang bersama untuk dana desa yang saat ini sudah menjadi program nasional untuk kesejahteraan dan pembangunan.
Prabowo juga sependapat dengan Dedi yang menilai desa sebagai benteng pertahanan negara, kekuatan rakyat, budaya dan corak asli masyarakat Indonesia.
"Untuk itu kita berkewajiban untuk melestarikan dan menanamkan nilai-nilai nasional, Pancasila, cinta tanah air hingga ke pelosok desa di tanah air," kata Menhan. (antara/fajar)