Memperingati Reformasi 21 Mei, Titik Nol Perjuangan Demokrasi di Indonesia

  • Bagikan
Suasana detik-detik Reformasi 21 Mei 1998.

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia merupakan negara yang kaya akan sejarah dan perjuangan bangsanya, telah mengalami berbagai perubahan yang signifikan. Salah satu momen penting dalam sejarah Indonesia adalah Reformasi pada tanggal 21 Mei 1998.

Pada tanggal tersebut, masyarakat Indonesia memperingati peristiwa penting, yakni Reformasi yang membawa perubahan besar dalam pemerintahan dan demokrasi di Tanah Air.

Sejarah Reformasi di Indonesia

Era sebelum Reformasi, atau Orde Baru, Indonesia digambarkan berada dalam situasi politik yang penuh dengan otoritarianisme dan pelanggaran hak asasi manusia. Kekuasaan berada di tangan rezim yang otoriter dan kebebasan berpendapat serta partisipasi politik terbatas.

Semangat perubahan mulai tumbuh pada tahun 1990-an, ketika suara-suara kritis mulai terdengar dan gerakan mahasiswa serta aktivis muncul sebagai kekuatan utama yang memperjuangkan demokrasi. Nama Amien Rais kala itu cukup vokal mengkritik rezim.

Amien Rais saat mengumumkan Partai Ummat (kiri) dan Amien Rais saat memimpin reformasi 1998 (Foto: Istmewa)

Pemicu lain terjadinya Reformasi pada 21 Mei adalah tindakan sewenang-wenang dari rezim yang berkuasa saat itu. Peristiwa tewasnya empat pemimpin mahasiswa Trisakti menjadi simbol perlawanan. Peristiwa itu menimbulkan kemarahan dan protes dari masyarakat.

Peristiwa tragis ini menjadi titik balik yang menggerakkan jutaan orang untuk turun ke jalan dalam aksi demonstrasi massal menuntut perubahan politik yang lebih baik.

Peristiwa 21 Mei 1998

Pada tanggal 21 Mei, jutaan orang turun ke jalan di berbagai kota di Indonesia. Mereka membawa tuntutan yang kuat untuk reformasi politik, penghormatan terhadap hak asasi manusia, dan akuntabilitas pemerintah. Aksi massa ini menunjukkan solidaritas dan keberanian masyarakat dalam menentang rezim kala itu.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan