FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Organisasi Papua Merdeka atau OPM terus berusaha mencari simpati pemimpin dunia. Kabar terbaru, OPM surati Presiden Amerika Serikat Joe Biden setelah umumkan wilayah perang dan menuduh Indonesia melakukan kejahatan perang.
Wilayah perang yang diumumkan OPM tentu saja masih di Papua yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pemerintah Indonesia membentuk Satuan Tugas Damai Cartenz yang terdiri dari tim gabungan TNI Polri untuk menumpas Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua ataupun Kelompok Separatis Teroris (KST) Papua.
Juru Bicara Organisasi Papua Merdeka (OPM) Sebby Sambom mengumumkan wilayah perang di beberapa daerah Papua, khususnya wilayah Papua Pegunungan, beberapa waktu lalu.
Bahkan menurut Sebby Sambom, OPM akan menangkap dan menghabisi siapapun yang memasuki wilayah perang tersebut. Akan tetapi pada 21 Mei, tersebar di media sosial surat dari pimpinan OPM Jeffrey Bomanak kepada Presiden Amerika Serikat.
Surat dari Jeffrey Bomanak tersebut diposting oleh akun twitter @PapuaWeb. Dalam surat itu, pimpinan OPM meminta Presiden Amerika Serikat Joe Biden memberikan perhatiannya atas apa yang terjadi di Papua.
“Organisasi Papua Merdeka, Gerakan Papua Merdeka, pemimpin, Jeffrey Bomanak, menyerukan peran proaktif dari Presiden Joe Biden dalam mengakhiri pendudukan militer Indonesia yang melanggar hukum dan aneksasi Papua Barat dan kegagalan kebijakan luar negeri Amerika berikutnya dalam melindungi enam dekade kejahatan terhadap kemanusiaan,” tulis postingan tersebut.