FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 yang digelar di Jepang kemarin (21/5/2023).
Dalam pertemuan dengan Zelensky, Jokowi kembali menawarkan menjadi jembatan perdamaian dengan Rusia.
Sebab, perang Ukraina-Rusia yang berlangsung lebih dari satu tahun terus menimbulkan korban jiwa.
Tawaran itu sejatinya pernah disampaikan Jokowi saat melawat perdana ke Ukraina pada Juni 2022 atau empat bulan setelah invasi Rusia. Kala itu, tawaran senada disampaikan ke Presiden Rusia Vladimir Putin saat Jokowi berkunjung ke Moskow. Namun, perang masih saja berlangsung.
Jokowi juga mendukung perpanjangan Black Sea Grain Initiative yang kini sudah berlangsung dua bulan. ”Ini sangat penting untuk kelancaran rantai pasok gandum di dunia,” kata Jokowi. Hal itu sebenarnya sudah dibahas saat keduanya bertemu di Kiev beberapa waktu lalu.
Black Sea Grain Initiative adalah kesepakatan antara Rusia, Ukraina, dan Turki bersama PBB. Kesepakatan tersebut dibuat setelah Rusia melakukan invasi ke Ukraina. Secara garis besar, kesepakatan itu menyatakan bahwa berbagai pihak sepakat menjamin pengiriman gandum dari Ukraina melalui Pelabuhan Laut Hitam.
Sebagaimana diketahui, invasi yang dilakukan Rusia telah mengganggu distribusi gandum dari Ukraina, khususnya ke negara-negara berkembang. Kesepakatan yang ditandatangani Juli lalu itu akan berakhir pada 19 November mendatang.
Selain masalah pangan, pertemuan Jokowi-Zelensky membahas perbaikan salah satu rumah sakit di Ukraina. Itu merupakan misi kemanusiaan Indonesia.
”Pemerintah Indonesia terus berkoordinasi dengan Bank Dunia dan Kementerian Kesehatan Ukraina terkait hal ini,” kata Jokowi.