Juli Mendatang, Saudagar Muslim Dunia Kumpul di Makassar, Ini Agendanya

  • Bagikan
Jajaran pengurus Ikatan Saudagar Muslim se-Indonesia (ISMI) Sulsel dipimpin Yusran Paris (empat kanan) bertandang ke FAJAR, Senin, 22 Mei. NOFISARI/FAJAR

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR--Juli 2023 akan menjadi momentum besar bagi Makassar. Saudagar muslim Indonesia dan dunia akan datang.

Sebanyak 300-an peserta dari beberapa wilayah nusantara dan negara-negara muslim akan berpartisipasi dalam kegiatan yang digelar Ikatan Saudagar Muslim se-Indonesia (ISMI) Sulsel.

Dikemas dalam kegiatan "ISMI Makassar International Halal Trade and Bussiness (MIHRAB) Summit and Expo 2023", sejumlah tokoh nasional dan dunia rencana akan hadir. Panitia masih menunggu respons para undangan.

"Dubes Indonesia untuk Mesir, Pak Lutfi Rauf juga akan membawa pengusaha dari Mesir," urai Ahmad Huzaen, Wakil Ketua Panitia ISMI MIHRAB Summit and Expo 2023 kala bertandang ke FAJAR, Senin, 22 Mei.

Ahmad tak sendiri. Jajaran pengurus ISMI Sulsel juga datang. Ada Yusran Paris (ketua), Ridayani (koordinator sekretariat), Sudirman Usman (wakil ketua), dan

Sebenarnya, pada awal gagasan kepanitiaan, fokus undangan mereka kepada para sudagar muslim di kawasan Asia Tenggara. Belakangan berkembang hingga ke beberapa negara Timur Tengah dan negara muslim lainnya.

"Sudah ada pengusaha Timur Tengah dan Arab Saudi merespons. Dari Spanyol juga. Pengusaha dari Thailand dan Malaysia juga sudah konfirmasi mau datang," imbuh Ahmad.

Banyak gagasan besar yang akan dipertemukan dalam kegiatan yang rangkaiannya Minggu-Kamis, 2-6 Juli ini. Salah satunya membuat konvensi mengenai arah kerja sama pengusaha muslim dunia dalam mewarnai perdagangan global. Puncak acara akan digelar di Hotel Claro, Makassar, Selasa-Kamis, 4-6 Juli.

Kegiatan besar yang baru pertama kali digelar ISMI ini diharapkan menjadi momentum kebangkitan pengusaha muslim dunia, dan terutama dari Sulsel. Indonesia dengan populasi muslim terbesar dunia, sudah saatnya mengambil peranan dalam niaga global.

"Ini sebenarnya berangkat dari silaturahmi rutin tahunan. Namun, kali ini dibuat lebih besar. Diharapkan pengusaha muslim sedunia bisa bersinergi," sambung Ahmad yang juga pengurus ISMI Sulsel.

Aneka Kegiatan

Untuk summit, akan ada kegiatan berdiskusi dengan melibatkan pembicara mumpuni. Pada akhir acara, akan ada semacam kesepakatan bersama untuk mendorong kemajuan pengusaha muslim. Mereka akan menelurkan gagasan dalam bentuk deklarasi.

Bersama-sama, mereka akan mengeluarkan sikap mengenai masa depan bisnis islami. Juga akan ada business matching, yakni mencari peluang kolaborasi antara pengusaha muslim Sulsel dan Indonesia, dengan pengusaha muslim dari negara lain. Utamanya dari ASEAN dan Timur Tengah.

Untuk ekspo, panitia akan menggelar pameran dengan melibatkan UMKM kabupaten/kota dan pengusaha nasional. Panitia juga memastikan BUMN juga akan terlibat dalam kegiatan.

Dalam rangkaian acara, akan ada tur bersama ke Rammang-rammang, Maros. Ini sekaligus upaya mendorong pariwisata Sulsel dan mengenalkan konsep wisata syariah. Termasuk mengajak peserta salat berjemaah di Masjid 99 Kubah di Center Point of Indonesia (CPI), Jl Metro Tanjung Bunga.

"Rammang-rammang ini belum ada yang mirip di Indonesia, makanya peserta kami bawa ke sana. Rammang-rammang ini sangat khas. Zuhur di 99.

Tokoh Besar

Ketua ISMI Sulsel Yusran Paris, mengatakan, eks Wapres RI Muh Jusuf Kalla alias JK akan menjadi keynote speaker dalam summit nanti.

Beberapa menteri juga akan hadir. Ada Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan, Menteri Pertanian Syahrul Yasin LImpo, dan Menteri BUMN Erick Thohir.

Juga Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin), Dubes RI untuk Mesir, dan Prof Winai Dahlan dari Thailand. Nama terakhir ini menarik perhatian karena menjabat sebagai Ketua Muhammadiyah Thailand. Sosok ini yang pertama mengenalkan konsep halal di Negeri Gajah Putih.

Winai Dahlan merupakan pendiri dari Halal Science Center Chulalongkorn University, Thailand. Cucu KH Ahmad Dahkan, pendiri Muhammadiyah itu, juga menjabat Kepala Riset Sains Lipid dan Lemak dan juga ketua dari Pascasarjana Internasional dari studi Pangan dan Nutrisi, Faculty of Allied Health Sciences, Chulalongkorn University.

"ISMI ini didirkan oleh ICMI, MUI, Muhammadiyah, dan NU. Ketua (pusat) saat ini Ilham Habibie. Dari hasil diskusi, kita (Sulsel) ditunjuk jadi tuan rumah silaturahmi bisnis, silabis, tahun ini," ungkap Yusran.

Momentum berkumpulnya para pengusaha muslim ini akan dimanfaatkan untuk membangkitkan pasar syariah global. Sebab, saat ini, Thailand dan Malaysia jauh lebih unggul dalam konsep dagang syariah dibandingkan Indonesia.

"Kita mau ajak semua teman-teman di ISMI agar masuk ke pasar internasional," sambung mantan Ketua Real Estate Indonesia (REI) Sulsel itu.

Dalam pertemuan nanti, juga melibatkan Pemprov Sulsel dan Pemkot Makassar. Jadi kemungkinan akan ada kerja sama B to G alias bussiness to government dan B to B alias bussiness to bussiness.

Sementra ekspo akan menghadirkan pameran komoditas unggulan lokal. Panitia juga menggandeng Bank Indonesia (BI) dan Bank Syariah Indonesia (BSI) sebagai mitra dalam kegiatan ini. Sejauh ini, sudah banyak calon peserta yang mendaftar akan berpartisipasi.

"Kita targetkan 300-an peserta. Ini upaya kita menggerakkan ekonomi umat. Juga akan ada pelatihan di ekspo, misalnya untuk sertifikasi halal. Ada pendampingan pengusaha dan UMKM. Termasuk akses ke pembiayaan," sambung Yusran.

Jika kegiatan ini sukses, MIHRAB akan digelar secara berkala ke depan. Untuk ancang-ancang awal, bisa dua tahun sekali. Tentu saja bisa berubah seiring dengan perkembangan nanti. (*/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan