FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Kementerian Sosial (Kemensos) Republik Indonesia menggandeng Perguruan Tinggi Negeri (PTN) mengembangkan riset, berkolaborasi dan mengedukasi.
Salah satunya mengenai masalah kemiskinan dan kekerasan seksual terhadap anak. Disampaikan melalui Sosialisasi Forum Rektor Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) yang dipusatkan di Hotel Claro Makassar, Senin malam (22/5/2023).
Menteri Sosial RI, Tri Rismaharini mengatakan ada 19 universitas diajak berkolaborasi. Juga mengedukasi pendidik agar dapat membimbing anak sekolah terhindar dari ancaman kekerasan seksual.
Katanya, saat ini, angka kekerasan seksual terhadap anak semakin meningkat. Sesuai data yang dihimpun oleh Kemensos, sekitar 8 kasus kekerasan seksual anak yang berujung kematian terjadi pada tahun 2022.
"Ini yang harus dihindari. Anak-anak harus dilindungi. Apalagi bagi mereka yang ada di pelosok. Mereka harus paham. Harus diberikan edukasi sejak dini. Predator yang mengganggu keamanan anak-anak harus ditangani dengan baik," ucapnya.
Untuk itu, Mensos berpesan kepada para rektor untuk mengajarkan calon guru PAUD dan SD paham ancaman bagi anak-anak.
Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM), Prof. Husain Syam menyampaikan jika pihaknya bersama beberapa Rektor turut menerima konsep dan strategi pembelajaran yang ditawarkan oleh Menteri Sosial RI.
"Masalah anak harus ditangani mulai dari pendidiknya dulu. Para calon guru yang kuliah di Universitas bisa mengajar di sekolah dengan materi yang dibutuhkan oleh anak," jelasnya.(wis)