FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Bakal Calon Presiden Anies Baswedan mengkritik pemerintahan Presiden Jokowi lebih banyak membangun jalan tol. Anies membandingkan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY yang lebih banyak membangun jalan tidak berbayar.
Merespons kritikan Anies Baswedan, Kepala Staf Kepresidenan RI, Moeldoko, mengingatkan bahwa manfaat jalan tol yang banyak dibangun selama masa pemerintahan Presiden Joko Widodo juga turut dirasakan oleh rakyat kecil. Pembangunan itu bukan semata-mata dinikmati oleh pemilik mobil mewah.
Moeldoko mengisahkan, ia pernah merasakan menjadi rakyat kecil dan sulitnya mendapatkan moda transportasi yang cepat dan terjangkau karena minimnya fasilitas jalan tol. "Dengan ada jalan tol, saya orang kecil bisa naik bus dengan harga terjangkau, waktu yang sangat cepat, dan tingkat keamanan yang lebih terjamin," kata Moeldoko di Jakarta, Senin (22/5).
Moeldoko menegaskan kembali, itu adalah salah satu contoh nyata bahwa pembangunan jalan tol yang gencar dilakukan Presiden Jokowi menimbulkan manfaat bagi masyarakat kecil.
Kepala Staf Kepresidenan RI inimempertanyakan kalangan yang mengkritik pembangunan jalan tol. Menurut Moledoko, boleh jadi kalangan tersebut tidak pernah merasakan apa yang ia rasakan.
"Karena saya pernah naik bus di dalam kehidupan saya. Mungkin untuk mereka yang tidak pernah hidup seperti itu, melihatnya hanya mobil mewah yang masuk jalan tol, tetapi bus-bus yang sekarang masuk jalan tol untuk masyarakat kecil," ujarnya.
Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mencatat selama periode 2015-2022 mencatat pemerintah telah menyelesaikan pembangunan jalan tol sepanjang 1.809 kilometer.
Pembangunan itu mencakup tersambungnya tol trans Jawa dan dimulainya tol trans Sumatra yang menjadi tulang punggung perekonomian nasional. Pemerintah menargetkan pada 2024 jalan tol yang beroperasi sepanjang 3.488 kilometer.
Sebelumnya, saat menyampaikan pidato dalam acara hari ulang tahun (HUT) ke-21 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (20/5), Anies Baswedan membandingkan pembangunan jalan nasional tak berbayar di era kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan di masa Presiden Jokowi.
Dia menyebut pembangunan jalan nasional di era Presiden SBY dua kali lebih panjang dibandingkan era Presiden Jokowi.
Anies menyebut era Jokowi membangun jalan tol terpanjang, yaitu 1.569 kilometer dari total jalan tol saat ini 2.499 kilometer.
"Pemerintah kali ini berhasil membangun jalan tol terpanjang di periode sebelumnya, 63 persen dari seluruh jalan tol berbayar di Indonesia itu dibangun di masa sekarang, sepanjang 1.569 km dari total 2.499 km, itu adalah jalan berbayar," kata Anies.
Anies menyebut pemerintahan Jokowi hanya membangun jalan nasional kurang lebih sepanjang 19.000 kilometer. Sementara pada pemerintahan Presiden SBY, jalan nasional yang terbangun sepanjang 144.000 atau 7,5 kali lipat.
Selama Jokowi memimpin, hanya sekitar 500 kilometer jalan nasional yang terbangun. Era 10 tahun sebelumnya 11.800 kilometer. "20 kali lipat," kata Anies. (antara/fajar)