FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Kader Partai Demokrat Yan Harahap, memberikan respons soal penarikan utang yang kembali dilakukan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani pada April 2023.
"Utang bukannya dibayar malah ditambah lagi?," ujar Yan Harahap dalam keterangannya (25/5/2023).
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut, pemerintah sudah menarik utang baru atau pembiayaan utang senilai Rp 243,9 triliun.
Angka tersebut setara dengan 35 persen dari target pembiayaan dalam APBN tahun anggaran 2023 yang mencapai Rp 696,3 triliun.
Dirincikan Sri Mulyani, pembiayaan utang pemerintah masih didominasi oleh penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) senilai Rp 240 triliun atau setara dengan 33,7 persen alokasi APBN 2023.
Sementara pinjaman mencapai Rp 3,9 triliun per 30 April 2023 atau turun 72,7 persen (yoy). Realisasi pembiayaan utang tersebut melonjak 55,9 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
Hal tersebut sejalan dengan strategi front loading pemerintah untuk mengantisipasi lag effect dari tingginya suku bunga acuan bank sentral AS The Fed serta Bank Indonesia (BI).
Sri Mulyani memastikan, pengelolaan dan timing penerbitan utang melalui SBN dilakukan sesuai strategi pembiayaan pemerintah.(Muhsin/fajar)