FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Kelompok Residensi KMB peminatan Imunologi Angkatan 2022 Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI) menyelenggarakan INOVASI Keperawatan di Poli Wijaya Kusuma RSUP Fatmawati. Kegiatan tersebut mengangkat tema Prevention of Opportunistic Infection to PLWHIV (VOSIL_SPARTAN) yang berlangsung selama dua hari yaitu pada tanggal 19 Mei dan 23 Mei 2023.
Pada kegiatan ini juga bekerjasama dengan Kelompok Teman Sebaya Yayasan Pelita Ilmu, Jakarta dan Poli Wijaya Kusuma RSUP Fatmawati.
Perwakilan mahasiswa Residensi Spesialis KMB peminatan Imunologi 2022 Ns. Rahmat Kurniawan menyebut kegiayan ini bertujuan untuk memberikan edukasi berupa pendidikan kesehatan terkait upaya pencegahan Infeksi Oportunistik (IO) pada ODHIV.
Data Kemenkes tahun 2020 melaporkan kasus kejadian HIV/AIDS di Indonesia mencapai 349.883 kasus dan sebanyak 23% mengalami putus obat.
Penjelasan lain juga di dapat dari Ibu Sri Yona, P.hD sbgai supervisor utama pembimbing lapangan mahasiswa Residensi yang menyampaikan bahwa Penanggulangan kasus HIV saat ini, Kemenkes telah menerapkan program STOP (Suluh, Temukan, Obati dan Pertahankan) salah satunya melalui media edukasi guna meningkatkan semangat ODHIV mengikuti pengobatan ARV," ucapnya kepada fajar.co.id, Rabu (25/5/2023).

Terapi ARV saat ini telah diregimenkan untuk meningkatkan potensi keberhasilan pengobatan pada pasien ODHIV sehingga menurunkan angka infeksi oportunistik. Tatalaksana infeksi oportunistik saat ini dipelayanan kesehatan masih berfokus pada penguatan patuh minum obat dan edukasi meningkatkan motivasi.
"Namun penjelasan terkait pencegahan gejala infeksi oportunistik sebagai akibat dari melemahnya imunitas tubuh kurang dijelaskan kepada pasien. Infeksi oportunistik membuat angka harapan hidup dan kualitas hidup pasien ODHIV akan menurun sehingga penting mengetahui tatalaksana dari pencegahan IO ini," ucapnya.
Sementara itu, Pada sesi sambutannya, dr. Djati Prasetio selaku dokter di Poli wijaya kusuma mengapresiasi kegiatan ini.
Ia menyebut jika edukasi pencegahan infeksi oportunistik sangat penting diketahui oleh para penyintas HIV.
"Semoga dengan kegiatan seperti ini dapat mendukung program pemerintah 3.0 artinya target 2030 terkait kepatuhan ARV mencapai 95-95-95, artinya mencapai target indikator 95% estimasi ODHIV diketahui status HIV-nya, 95% ODHIV diobati dan 95% ODHIV yang diobati mengalami supresi virus berdasarkan hasil laboratorium viral load," ucapnya.
Diketahui, Kegiatan Inovasi ini diketuai oleh Sri Yona, SKp, MN, PhD (Dosen FIK UI) dengan tim Ns. Anggri Noorana Zahra, S.Kep., MS (Dosen FIK UI), Ns. Zaki (CI RSUP Fatmawati), Ns. Sariaman (CI RSUP Fatmawati) dan para mahasiswa Residensi Spesialis KMB peminatan Imunologi 2022, yaitu Ns. Rahmat Kurniawan, Ns. Risyda Zakiyah Hanim, Ns. Sitti Shoimatul Azizah, Ns. Dewi Purnama Sari dan Ns. M. Luthfi Adillah.
Kegiatan diawali dengan sambutan dari dr.Djati (selaku general praktisi) di Poli Wijaya Kusuma (Poli WK) RSUP Fatmawati sekaligus sebagai pemateri terkait jenis infeksi oportunistik. Kemudian pemateri selanjutnya dari Ns. Rahmat dan Ns Risyda dengan materi upaya pencegahan infeksi oportunistik.
Jumlah peserta yang mengikuti kegiatan ini sebanyak 47 pasien. Selama kegiatan ini berlangsung, seluruh pasien sangat antusias mengikuti kegiatan ini dengan diskusi interaktif dengan pamateri langsung. (zak/fajar)