Lebih detail Gus Yahya menyebut bahwa NU belajar dari Muhammadiyah tentang pengelolaan lembaga pelayanan, penataan organisasi dan lain sebagainya. Dia menambahkan, akan melakukan tindak lanjut dari pertemuan ini.
"Karena kalau soal komunikasi langsung sudah biasa sejak dahulu, bagaimana kita bersama-sama mencari dan membangun strategi menciptakan momentum-momentum sedemikian rupa," imbuhnya.
Kebersamaan tersebut diharapkan memperbaiki semangat masyarakat dalam menyambut berbagai isu keumatan, kebangsaan dan universal. Lebih-lebih masalah kepemimpinan nasional menjelang Pemilu 2024.
“Tadi misalnya diangkat soal kebutuhan akan kepemimpinan moral di dalam politik, karena di dalam politik ini perlu kepemimpinan moral," jelas Gus Yahya.
Pembicaraan dalam kunjungan yang dilakukan Muhammadiyah tersebut selain tentang kepemimpinan moral, juga dibahas mengenai perekonomian yang berkeadilan, serta perhelatan politik yang demokratis.
Dia berharap kerja bersama yang dijalin antara Muhammadiyah dengan NU menjadi ladang kebaikan dan manfaat bagi semua pihak. (*)