FAJAR.CO.ID, JAKARTA--Partai-partai politik masih terus melakukan penjajakan kerja sama antarmereka. Konsolidasi juga dilakukan tak hanya di Jakarta, tapi juga sampai ke luar negeri.
Misalnya, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas) yang intens berkomunikasi di sela acara APEC di Amerika Serikat. Hubungan keduanya kian akrab sejak dibentuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang beranggota Golkar, PAN, dan PPP.
Walaupun PPP sudah memutuskan mengusung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres), Golkar dan PAN tetap berada dalam koalisi. Sebab, keduanya belum memutuskan dukungan pencapresan.
’’Komunikasi kami sangat baik dan guyub,” terang Airlangga dalam keterangan tertulis yang diterima Jawa Pos kemarin (26/5).
Selain memiliki hubungan yang kuat, kedua partai mempunyai tiket untuk mengusung capres sendiri.
Jika suara keduanya digabung, mereka sudah melampaui syarat presidential threshold atau ambang batas pencalonan presiden sebesar 20 persen. Gabungan kursi Golkar dan PAN mencapai 22,43 persen.
Terkait kemungkinan dirinya akan maju bersama Zulhas sebagai pasangan capres-cawapres, Airlangga enggan menjelaskan. Yang pasti, kata Airlangga, dirinya dan Zulhas memiliki hubungan yang sangat baik.
Keduanya sering berkomunikasi, bertukar pikiran, dan berusaha mencari solusi atas berbagai persoalan bangsa. Sebagai sesama menteri di Kabinet Indonesia Maju, keduanya berusaha membantu Presiden Joko Widodo dalam menjalankan tugas negara.
Zulhas mengatakan, dirinya merasa cocok bekerja sama dengan Airlangga. Hubungannya dengan Airlangga sudah cukup lama. Keduanya memiliki kecocokan.