FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pakar gizi dari Kementerian Kesehatan menilai remaja perlu membiasakan diri membaca label pada kemasan makanan dan minuman demi menjaga kesehatan.
"Label pangan sebagai media informasi yang memuat keterangan mengenai isi kandungan pangan yang bersangkutan seharusnya dapat memberikan informasi yang jelas dan benar kepada konsumen terkait asal, keamanan, mutu, kandungan gizi dan keterangan lain yang di perlukan," kata Administrasi Kesehatan Ahli Muda Direktorat Gizi dan Kesehatan Ibu Anak Kementerian Kesehatan Ika Purnamasari dalam siaran bersama Global Alliance for Improved Nutrition (GAIN) Indonesia, Sabtu.
Membaca label pangan olahan, kata Ika melanjutkan, akan mempengaruhi keputusan remaja sebelum membeli dan/atau mengkonsumi pangan olahan tersebut.
Kementerian Kesehatan dan GAIN Indonesia mengadakan Kompetisi Ide Remaja "Youth Nutritiative" pada 21-23 Mei supaya remaja bisa mengambil peran aktif untuk perbaikan gizi mereka.
Administrator Kesehatan Ahli Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tria Giri Ramdani berharap model seperti ini bisa diperluas dan diadaptasi untuk program lain yang menyasar remaja.
Pada acara itu, Health Heroes Facilitator (HHF), komunitas remaja yang dibentuk oleh GAIN Indonesia dan RISE Foundation untuk peningkatan kapasitas literasi gizi, melatih 150 remaja dari berbagai wilayah di Indonesia untuk membiasakan membaca label pada makanan dan minuman yang dijual di pasaran. Aksi itu mendorong adanya kebijakan dari pemangku kepentingan untuk penyediaan makanan dengan kategori lebih sehat dan lebih rendah kandungan Gula, Garam, & Lemak (GGL).