FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Kritikus Faizal Assegaf menyebut manuver Pendiri Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Jusuf Wanandi sebagai salah satu ciri mafia politik.
Menurutnya, apa yang dilakukan oleh Jusuf Wanandi sangat memalukan dan brutal.
“Gosip politik murahan yang disemburkan Jusuf Wanandi (JW) sangat brutal dan memalukan,” ujar Faizal kepada Fajar.co.id, Sabtu (27/5/2023).
Menurutnya sinisme CSIS karena frustasi melihat elektabilitas bakal capres Koalisi Perubahan Anies Baswedan.
“Ekspresi sinisme dedengkot CSIS tersebut lantaran frustasi menghadapi fenomena Anies yang makin masif jelang Pilpres 2024,” ucapnya.
Lebih lanjut, Faizal Assegaf menilai sikap Jusuf Wanandi menggambarkan suasana di lingkaran istana.
“Sikap demikian mewakili suasana kebathinan jejaring 'mafia politik' di lingkaran Istana yang begitu tendensius dan panik. Tanpa disadari, semakin bernafsu menjegal, semakin solid dan luas dukungan rakyat pada Anies,” tuturnya.
Dia juga menyebut propaganda Jusuf Wanandi untuk menjegal Anies Baswedan di pilpres 2024.
“Manuver Jusuf Wanandi inheren dengan berbagai delusi dan akrobat politik kekuasaan Jokowi yang kian redup. Tapi tanpa lelah mengobarkan propoganda jahat, pokoknya: Asal bukan Anies. Manuver Jusuf Wanandi untuk jegal Anies ciri mafia politik.,” tuturnya.
“Modus pemufakatan politik culas tersebut sangat norak. Pertunjukan kebodohan yang didasari kebencian dan ketakutan luar biasa dalam berdemokrasi secara tidak sehat. Dungu!,” tandas mantan aktivis 98 ini.