FAJAR.CO.ID -- Ada keinginan Bung Hatta yang tak pernah terwujud. Keinginan itu dibawa hingga akhir hayat. Keinginan yang tak pernah sampai.
Bung Hatta menyimpan rapi guntingan koran berupa iklan sepatu Bally. Keluarga menemukannya tersimpan rapi di dalam dompet setelah Sang Proklamator wafat pada 14 Maret 1980.
Kejujuran dan kesederhanaan Bung Hatta dibawa hingga akhir hayat. Rupanya, meski sebagai salah satu Proklamator dan menjadi Wakil Presiden RI pertama, tak serta merta membuat Bung Hatta bergelimang harta.
Bung Hatta bahkan tak mampu mewujudkan keinginannya membeli sepasang sepatu Bally yang menjadi impiannya sejak lama. Keinginan itu hanya tersimpan rapi sebagai guntingan koran di dalam dompetnya.
Bung Hatta terkenal akan kehidupannya yang jujur dan bersahaja. Secarik guntingan iklan koran menjadi saksi bisu kesederhanaan Bung Hatta.
Iklan koran tersebut ditemukan terselip di dalam dompetnya, ditemukan keluarganya, setelah Hatta wafat pada 14 Maret 1980.
Kertas itu memperlihatkan iklan sepatu Bally, sepatu berbalut kulit mewah asal Swiss. Betapa Bung Hatta mengidamkan memiliki sepatu tersebut sampai-sampai gambarnya tersimpan rapi di dompetnya.
Padahal sebagai seorang wakil presiden, pernah juga menjabat perdana menteri, seharusnya mudah saja bagi Hatta membeli sepatu tersebut.
Bagi Hatta, kehidupan pribadi dan pekerjaannya mesti dipisahkan, termasuk dalam hal fasilitas yang diberikan negara untuknya.
Ia pernah memarahi sekretarisnya, I Wangsa Wijaya, karena menggunakan tiga lembar kertas Sekretariat Negara untuk membuat surat kantor wapres.