Eks Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana Meninggal, Kantor PDIP Pasang Bendera Setengah Tiang

  • Bagikan
Mantan Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana semasa hidup. (Instagram whisnusaktibuana)

FAJAR.CO.ID, SURABAYA -- Mantan Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana meninggal dunia di RS Premier Surabaya, Sabtu (27/5) kemarin.

Plt Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur, Said Abdullah menyatakan, keluarga besar PDIP Jatim serta para kader dan simpatisan PDIP Jatim sangat berduka dan kehilangan atas meninggalnya kawan seperjuangan Whisnu Sakti Buana.

Said mengaku, telah memerintahkan seluruh kantor kantor PDIP mulai dari tingkat ranting, PAC, DPC dan DPD untuk memasang bendera setengah tiang, sebagai simbol kedukaan atas kepergian Whisnu Sakti Buana. Serta melakukan doa dan tahlil selama seminggu untuk mendoakan Whisnu.

"Kami kehilangan sosok kader potensial, yang telah terbentuk karakter kepemimpinannya seperti Dek Whisnu. Semoga almarhum diberikan ketenangan di alam kubur, dan Allah SWT mencatatkan amalan amalan baiknya dan memasukkannya dalam golongan orang orang yang dibukakan pintu surga," kata Said kepada JawaPos.com, Minggu (28/5).

Said menjelaskan, Whisnu sejak kecil dibimbing dan mengalir darah PDI Perjuangan. Sebab, Whisnu adalah putera dari Sutjipto yang menjabat Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan periode 2000-2005.

"Kami, keluarga besar PDI Perjuangan Jawa Timur sangat kehilangan atas kepergian adinda Wisnu. Dedikasi dan tenaganya diberikan sepenuhnya untuk kebesaran PDI Perjuangan, khususnya di Kota Surabaya. Melalui tangan dingin, dan kepemimpinannya, PDI Perjuangan di Kota Surabaya tumbuh besar, dan menang berkali kali dari pemilu ke pemilu hingga kini," papar Said.

Ia mengungkapkan, Whisnu Sakti Buana merupakan sosok yang telah teruji loyalitasnya sebagai kader setia PDIP. Melalui kiprahnya dari struktur partai paling bawah, mulai dari Sekretaris, hingga Ketua DPC Kota Surabaya dan kini menjabat Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur.

"Meskipun anak Pak Tjip, Whisnu tetap setia pada garis organisasi untuk urut kacang dalam karier organisasi di PDI Perjuangan," tegas Said.

Demikian pula penugasannya sebagai pejabat publik di Kota Surabaya, Whisnu ikut jalur urut kacang mulai dari anggota DPRD Kota Surabaya, Ketua DPRD Kota Surabaya, hingga menjadi Wakil Walikota Surabaya, dan Plt Walikota Surabaya.

"Sekali lagi kami kehilangan sosok kader potensial, yang telah terbentuk karakter kepemimpinannya," pungkasnya. (jpg/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan