FAJAR.CO.ID, JAKARTA - Anggota Pusat Kajian Asesmen Pemasyarakatan POLTEKIP, Reza Indragiri Amriel menyoroti aksi polisi dari Polda Riau, menggerebek Wabup Rohil H Sulaiman di sebuah hotel di Pekanbaru.
Konon Wabup Rohil Sulaiman digerebek berduaan dengan wanita berinisial DR yang menjabat kabid di Dispenda Rohil.
Dirkrimum Polda Riau Kombes Asep Darmawan sebelumnya menyebut Wabup Rohil dan Bu Kabid ketahuan ngamar saat pihaknya hendak menangkap target pelaku prostitusi online via aplikasi Mi Chat.
Nah, Reza pun menyoroti operasi polisi dari Polda Riau tersebut. "Berduaannya memang parah, tetapi bagaimana memahami 'operasi rutin' dan 'operasi hunting' oleh polisi? Bukan operasi politik dalam kemasan penegakan hukum?" ujar Reza kepada JPNN.com, Minggu (28/5).
Menurut pria yang juga pakar psikologi forensik itu, andaipun antara wabup dan stafnya terjadi perzinahan, maka selain butuh pembuktian, kasus itu juga delik aduan.
"Nah, karena istri si Wabup sendiri tidak akan memolisikan suaminya, lantas kasus ini sesungguhnya mau polisi apakan? 'Sekadar' buka aib warga yang notabene sekaligus kader partai politik?" tuturnya mempertanyakan.
Di satu sisi, Reza menilai kerja Polda Riau terbilang lumayan karena sudah membantu masyarakat mengenal pemimpinnya lebih baik lagi.
Namun, dia juga menyarankan polisi lebih cermat dalam bekerja. Termasuk kecermatan saat menjelaskan suatu kasus kepada publik.
"Tanpa penjelasan yang baik, akan terkesan bahwa alih-alih bekerja secara profesional, polisi bekerja sesuai kepentingan politik praktis tertentu," ucap pria yang pernah mengakar di STIK/PTIK itu.