Panglima TNI Ungkap Strategi Penyelamatan Pilot Susi Air dari KKB Papua, Selandia Baru Respon Ancaman Penembakan

  • Bagikan
Pilot Susi Air Philips Mark Methrtens bersama kelompok kriminal bersenjata (KKB) Organisasi Papua Merdeka (OPM). -KKB OPM-

FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengungkap upaya penyelamatan pilot Susi Air, Philips Mark Mehtern yang sementara berjalan. Pemerintah Selandia Baru juga merespons ancaman Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB yang akan menembak pilot Susi Air dalam dua bulan ke depan jika negosiasi buntu.

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menegaskan, proses lobi untuk membebaskan Philips Mark Mehtern yang merupakan pria berkewarganegaraan Selandia Baru. Pilot Susi Air itu telah disandera oleh gerombolan Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua sejak 7 Februari lalu.

Laksamana Yudo Margono mengungkapkan, upaya pembebasan pilot Susi Air juga telah disampaikan ke Menteri Koordinator Politik Hukum Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD. 

Panglima TNI juga mengungkap Tim Gabungan TNI Polri sudah memilili taktik dan strategi membebaskan pilot Susi Air Kapten Philips Mark Mehtern. Pastinya, strategi pembebasan sandera dari tangan KKB tidak mengakibatkan jatuhnya korban jiwa dari masyarakat sipil di Papua.

“Sudah disampaikan ke Pak Mahfud MD. Kita tidak bisa menjelaskan secara detail. Namanya taktik strategi kita. Tentunya kita berusaha untuk menyelamatkan, tetap berusaha menyelamatkan pilot dengan tidak menimbulkan korban jiwa dari masyarakat," kata Yudo di The Westin, Kuningan, Jaksel, Senin (29/5).

Laksamana Yudo Margono mengakui pilot berkewarganegaraan Selandia Baru itu telah disandera selama empat bulan. Prajurit TNI dan Polri di lapangan juga menemui banyak kendala di lapangan, sehingga belum dapat membebaskan sandera hingga saat ini.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan