Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman mengatakan tindakan Riadi sebagai Babinsa patut diteladani prajurit-prajurit lain.
"Kehadiran prajurit TNI Angkatan Darat memang harus menjadi solusi terbaik untuk mengatasi kesulitan-kesulitan masyarakat," ujar Jenderal Dudung, dalam keterangannya, Senin (29/5).
Menurut dia, Serma Riadi sudah menunjukkan jati diri seorang prajurit. "Ini harus menjadi contoh bagi lainnya," lanjutnya.
Hal senada juga diungkap oleh Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Farid Makruf. Dia mengaku kagum dengan pengabdian Riadi selama bertugas.
Farid Makruf mendorong Riadi agar mengajari anak-anak Hote memiliki kemampuan hebat agar berguna bagi bangsa dan negara. "Merekalah generasi penerus pembangunan bangsa ini. Jadilah bapak, guru, teman dan pemimpin anak-anak itu ya," kata Farid Makruf.
Sementara itu, Serma Riadi sempat pulang ke kampung halamannya, Madura. Namun, dia kembali ke Hote, pada 27 Mei 2023.
Dia mengaku memang tidak memberitahu anak-anak Hote akan kembali. "Mereka kaget saya kembali lagi ke sana," tuturnya.
Serma Mohammad Riadi lahir di Bangkalan, Madura, 18 November 1984. Lelaki murah senyum ini mengawali dinasnya sebagai prajurit TNI Angkatan Darat di Batalyon Infanteri 731/Kabaresi pada 2006, lalu ke Resimen Induk Kodam XVI/Pattimura, kemudian ke Koramil 1506-05/Wamsisi di wilayah Kodim 1506/Namlea.
Dia memutuskan memilih jalan pengabdian mengajar baca Al Quran kepada anak-anak di Hote di tengah pandemi Covid-19 sejak 2020. Itu bermula dari keprihatinannya melihat anak-anak di Kepulauan Buru bagian selatan yang mulai malas belajar.