FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan tingkat konsumsi sumber protein hewani seperti susu di masyarakat Indonesia masih terbilang cukup rendah.
“Konsumsi protein per kapita masyarakat Indonesia sudah di atas standar nasional, yaitu 62,2 gram dari standar nasional 57 gram. Tetapi konsumsi sumber protein hewani, salah satunya susu dan produk olahannya, masih rendah,” ucap Budi melalui pesan video dalam acara Hari Susu Sedunia yang digelar Greenfield yang diikuti secara virtual di Jakarta, Selasa.
Budi mengatakan dengan konsumsi susu dapat meningkatkan kecukupan gizi karena mengandung protein, kalsium, serta vitamin dan mineral yang banyak dibutuhkan oleh tubuh, serta dapat memperkuat sistem imunitas tubuh.
Berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2022, konsumsi protein per kapita masyarakat Indonesia sudah berada di atas standar kecukupan konsumsi protein nasional yaitu 62,21 gram, namun masih cukup rendah untuk protein sumber hewani yaitu kelompok ikan/udang/cumi/kerang 9,58 gram, daging 4,79 gram, telur dan susu 3,37 gram.
Padahal, konsumsi protein hewani dapat mencegah stunting yang menjadi program percepatan Kementerian Kesehatan dalam penurunan stunting di Indonesia.
Budi mengatakan, Kementerian Kesehatan selalu berfokus pada edukasi dalam mencegah masalah gizi, melalui pendekatan siklus hidup dimulai dari masa anak-anak dan remaja, guna mendukung peningkatan tumbuh kembang.
Maka itu ia menyampaikan apresiasi kepada perusahaan produsen sumber protein hewani dalam hal ini susu, atas peran serta dalam pemenuhan kecukupan gizi bagi masyarakat Indonesia dengan produk protein hewani berkualitas dan industri yang ramah lingkungan.