FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Luhut Binsar Pandjaitan absen dalam persidangan kasus pencemaran nama baik atau ‘Lord Luhut’. Dengan terlapor Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanty.
Persidangan itu mestinya dilaksanakan pada 29 Juni 2023. Namun tidak dihadiri Luhut.
Jaksa Penuntut Umum (JPU) sendiri, mengaku memanggil Luhut. Namun Menteri Koordinator Maritim dan Investasi itu hanya bisa menyampaikan permintaan maaf karena tidak bisa hadir.
“Yang bersangkutan saat ini sedang berada di luar negeri melaksanakan tugas kenegaraan,” ujar JPU, dikutip fajar.co.id dari Instagram @publicvirtue, Selasa (30/5/2023).
Namun ternyata, di waktu bersamaan Luhut tidak ke luar negeri. Ia berada di istana.
Hal itu terlihat dari unggahan Menteri Keuangan Sri Mulyani. Dalam unggahan itu, nampak Luhut dan beberapa menteri lainnya.
Luhut mengenakan kemeja putih khasnya. Duduk berdekatan dengan Sri Mulyani mengacungkan jempol.
“Ngobrol sesama kolega Kabinet Indonesia Maju sambil menunggu mulai rapat intern bersama Presiden dan Wapres. Agenda hari Senin siang. Istana Merdeka - 29 Mei 2023,” tulis bendahara negara itu dalam keterangan ungahannya.
Karena ditunda, persidangan akan kembali dilakukan pada 8 Juni 2023. Di Pengadilan Negeri Jakarta Timur.
Diketahui, Luhut melaporkan Haris dan Fatia sejak dua tahun lalu. Tepatnya pada 22 September 2021 di Polda Metro Jata.
Dua aktivis itu dinilai mencemarkan nama baik Luhit. Terkait percakapan keduanya di kanal YouTube.
Dalam video itu, Luhut disebut ikut ‘bermain’ dalam bisnis tambang di Intan Jaya, Papua.
(Arya/Fajar)
