Senada SBY, Anak Buah Prabowo Subianto Juga Khawatir Potensi Kekacauan Politik akibat Perubahan Sistem Pemilu

  • Bagikan
Habiburokhman. (Hendra Eka/Jawa Pos)

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman menyoroti potensi kekacauan di Pemilu 2024 apabila Mahkamah Konstitusi (MK) mengembalikan sistem pemilu menjadi proporsional tertutup. Terlebih, tahapan pemilu 2024 saat ini sudah mulai berjalan.

Pendapat itu senada dengan pernyataan Presiden RI keenam, Susilo Bambang Yudhoyono yang juga khawatir adanya kekacauan politik, jika pengembalian sistem pemilu dari proporsional terbuka ke proporsional tertutup benar terjadi.

"Tiba-tiba berubah menjadi tertutup, kami khawatirkan, jangan sampai terjadi kekacauan politik, baik itu di tingkat pusat, provinsi, atau Kabupaten/Kota," kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (30/5).

Habiburokhman mendorong MK untuk mendengarkan aspirasi dari berbagai pihak. Mengingat, delapan parpol di parlemen menolak sistem pemilu berubah dari proporsional terbuka menjadi tertutup.

"Kalau MK memutus proporsional tertutup di 2024 pasti ada masalah sangat besar. Semua partai politik, bahkan KPU sudah menyiapkan administrasinya dalam konteks sistem proporsional terbuka," tegas Habiburokhman.

Sebelumnya, eks Wamenkumham Denny Indrayana mengaku mendapat kabar bahwa MK akan menetapkan sistem pemilu kembali ke proporsional tertutup. Menurut Denny, masyarakat sebagai pemilih hanya akan memilih gambar partai politik pada pemilu legislatif (Pileg).

"Saya mendapatkan informasi penting. MK akan memutuskan pemilu legislatif kembali ke sistem proporsional tertutup, kembali memilih tanda gambar partai saja," ucap Denny Indrayana dalam cuitan pada akun media sosial Twitter, Minggu (27/5).

Disclaimer: Artikel ini merupakan kerjasama antara FAJAR.CO.ID dengan JAWAPOS.COM. Segala hal yang terkait dengan artikel ini adalah sepenuhnya menjadi tanggung jawab dari JAWAPOS.COM.
Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan