FAJAR.CO.ID -- Sebanyak 22 anak di bawah umur menjadi korban asusila oknum guru mengaji di Garut, Jawa Barat. Kasus ini terbongkar ketika salah satu korban sering mengamuk dan mengeluh sakit pada bagian anus ketika dibawa ke dokter.
Perbuatan asusila oknum guru mengaji kampung berusia 50 tahun itu dengan melakukan sodomi pada 16 anak di bawah umur. Sementara anak lainnya dilecehkan dengan cara diraba-raba bagian vitalnya.
Pelaku tindakan asusila melakukan aksi bejat secara berulang-ulang. Namun, korban tidak berani melapor ke orang tuanya. Setelah salah satu korban mengeluh sakit, terbongkarlah aksi bejat pria berinisial AS yang seharusnya memberikan bimbingan ilmu agama itu.
Para korban kini dibawa ke tempat rehabilitasi oleh IPT Perlindungan Perempuan dan Anak Pemerintah Daerah Kabupaten Garut. Rehabilitasi ini diharapkan dapat memulihkan kondisi psikis anak yang menjadi korban perbuatan asusila guru mengaji.
Kasat Reskrim Polres Garut AKP Deni Nurcahyadi mengatakan, Tim Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Sat Reskrim Polres Garut menangkap AS di rumahnya. AS ditangkap setelah salah seorang orang tua korban melaporkan aksi bejatnya.
"Penangkapan pelaku berawal dari laporan salah satu orang tua korban. Anaknya mengaku menjadi korban AS," kata Kasat Reskrim Polres Garut AKP Deni Nurcahyadi, Kamis (1/6/2023).
"Jumlah korban yang sudah diperiksa sebanyak 10 orang, namun dari keterangan saksi-saksi masih ada tujuh orang korban lain yang belum dimintai keterangan," kata Kepala Satuan Reskrim Polres Garut AKP Deni Nurcahyadi saat jumpa pers pengungkapan kasus asusila di Garut, Kamis.