FAJAR.CO.ID -- Inggris dikabarkan bakal melakukan investasi jumbo di Bantaeng, Sulawesi Selatan (Sulsel). Mereka hendak membangun pabrik baterai dengan investasi sebesar Rp135 triliun.
Hal itu disampaikan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia. Bahlil melaporkan langsung kabar itu ke Presiden Joko Widodo (Jokowi). Bahlil pun mendapatkan mandat agar investasi dilakukan percepatan.
"Baru kami melakukan rapat dengan bapak Presiden beserta beberapa anggota kabinet, Menteri, dan Direktur Utama Antam membahas tentang investasi Inggris yang ada di Indonesia terkait percepatan dalam membangun ekosistem baterai mobil," ujar Bahlil, dikutip dari detik finance, Kamis (1/6/2023).
Bahlil mengungkapkan, investasi Inggris akan membangun pabrik baterry cell dengan kapasitas 20 gigawatt di Bantaeng. Pembangunan pabrik dilakukan oleh perusahaan Inggris EVision, perusahaan Swiss Glencore, perusahaan Belgia Umicore, dan PT Antam dari Indonesia. Total investasinya kurang lebih sekitar US$ 9 miliar atau sekitar Rp135 triliun (kurs Rp15.000).
Bahlil menjelaskan pabrik baterai yang akan dikebut di Bantaeng akan dibangun pada kawasan industri dengan sumber energi bersih, tepatnya dengan energi tenaga angin.
"Investasi ini akan dibangun dalam kawasan industri yang green energy, yang akan memakai tenaga angin di Sulawesi di Bantaeng. Ini segera akan kita lakukan, kemudian ada tambang nikelnya dari Papua dan prosesnya sekarang lagi berjalan," papar Bahlil.
"Kalau bisa kita percepat kita lakukan ini investasi pembangunan baterai mobil merambah sampai baterry cell," tambahnya. (bs-sam/fajar)