Jerman Memupus Harapan Ukraina Mengenai Keanggotaan NATO

  • Bagikan
Foto arsip - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (kanan) berbincang dengan Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock setibanya di tempat Pertemuan Menteri Luar Negeri (FMM) G20 di Nusa Dua, Bali, Jumat (8/7/2022). ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana/rwa.

 FAJAR.CO.ID -- Jerman memupus harapan Ukraina dalam  mendapatkan perspektif pasti mengenai keanggotaan dalam Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) pada tahun ini.

“NATO selalu tegas menyatakan memiliki kebijakan pintu terbuka (untuk Ukraina), tetapi juga tegas menyatakan bahwa dalam situasi perang, kami tidak bisa membahas keanggotaan baru,” kata Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock kepada wartawan sebelum konferensi pers pertemuan para menteri luar negeri NATO di Oslo, Norwegia.

Namun demikian, Baerbock mendukung kerja sama pertahanan yang lebih erat dan menandaskan bahwa Jerman serta NATO akan terus memberikan dukungan militer kepada Ukraina.

“Perang akibat agresi Rusia ini untuk kesekian kalinya memperlihatkan pentingnya pertahanan. Dan karena perang akibat agresi Rusia ini, maka kerja sama Ukraina dan NATO menjadi kian intensif,” kata dia.

Menteri Pertahanan Ukraina Oleksiy Reznikov bulan lalu menyatakan Kiev mengharapkan bisa mendapatkan perspektif jelas mengenai keanggotaan dalam NATO pada pertemuan puncak pakta pertahanan itu yang berlangsunng di Vilnius, Juli mendatang.

Rusia berulang kali memperingatkan bahwa konflik Ukraina bisa berubah menjadi perang dunia jika Ukraina diterima menjadi anggota NATO.

Ukraina resmi mengajukan permohonan  menjadi anggota NATO melalui jalur cepat September tahun lalu, setelah Rusia mencaplok empat wilayahnya. (antara/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan