FAJAR.CO.ID -- Bakal calon presiden Anies Baswedan mengkhawatirkan cawe-cawe Presiden Jokowi di Pilpres 2024 dan potensi penjegalan terhadap dirinya. Namun, sejumlah kalangan menyindir potensi penjegalan justru dari internal atau pendukungnya sendiri.
"Ada yang mengungkapkan kekhawatiran penjegalan, ada yang mengungkapkan kekhawatiran kriminalisasi, ada yang khawatir tidak netralnya penyelenggaraan pemilu, ada kekhawatiran tentang caleg-caleg yang mungkin dapat diperlakukan tidak fair, partai-partai yang dapat perlakuan tidak fair, calon-calon presiden yang dapat perlakuan tidak fair," kata Anies.
Wakil Ketua Umum Partai Garuda Teddy Gusnaidi mengemukakan, hanya ada tiga Partai yang mampu menjegal langkah Anies Baswedan untuk menjadi Presiden 2024. Ketiga partai itu, kata Teddy, masing-masing Partai Demokrat, Partai NasDem, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
"Selain dari ketiga Partai itu tidak bisa," ujar Teddy dalam keterangannya (1/6/2023).
Namun, seperti diketahui ketiga Partai itu merupakan pengusung Anies Baswedan dengan sebutan Koalisi Perubahan.
Dikatakan Teddy, jika terjadi kemungkinan terburuk dan mantan Gubernur DKI Jakarta itu tidak jadi Capres, maka yang patut disorot, ketiga Partai pengusungnya.
"Kalau sampai Anies tidak bisa jadi Capres artinya ketiga Partai itu dengan sengaja tidak mendaftarkan anies ke KPU," lanjutnya.
Senada dengan Teddy, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD mengingatkan Anies agar menjaga kekompakan di internal pendukungnya. Dengan begitu, Anies tidak dijegal oleh internalnya sendiri.