FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Sekretaris Departemen IV DPP Partai Demokrat Hasbil Lubis mengatakan, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) permasalahan bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Bogor.
Pertemuan itu berlangsung pada tahun 2021 silam disaksikan oleh Menteri Sekretariat Negara Indonesia Mensesneg Pratikno terkait dengan KSP Moeldoko yang ingin mengambil alih Partai Demokrat.
”Ketum PD AHY telah menyampaikan langsung ke Pak Jokowi di Istana Bogor terkait Kelakuan KSP Moeldoko yang ingin merampok PD yg SAH. Pertemuan ini juga disaksikan oleh Mensesneg Pratikno,” ungkapnya dalam keterangannya, Jumat, (2/6/2023).
Pertemuan ini disebut atas permintaan istana. Awalnya ingin bertemu dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Namun, SBY menyerahkannya ke AHY.
Dalam pertemuan itu, Jokowi mengklaim tak tahu menahu soal tindakan Moeldoko.
Bahkan setelah pertemuan itu, dikatakan tidak terlihat teguran konkret Presiden ke KSP Moeldoko.
“Ya tidak terlihat, karena KSP Moeldoko masih lanjut melawan di 16x persidangan walaupun kalah semua,” tuturnya.
Meski telah kalah 16x, KSP Moeldoko belum juga berhenti, mereka mengajukan PK ke MA hingga membuat publik gaduh.
“Lagi-lagi kenapa Presiden memilih diam, tidak ada tindakan konkret apapun, padahal saat itu, bisa saja Presiden minta ke KSP Moeldoko agar PK itu dicabut,” ucapnya.
Menu, saat ini publik sudah sangat mudah memahami persoalan ini dan terlihat, sangat terang benderang Presiden telah menunjukkan sikapnya yang berpihak ke KSP Moeldoko, si tukang begal partai.