Jokowi Ngaku Cawe-cawe, Kader Partai Ummat: Jangankan Moral, Aturan Aja Ditabrak

  • Bagikan
Presiden Jokowi saat meresmikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Lido, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (31/03/2023). (Foto: Instagram @jokowi)

FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Kader Partai Ummat, Helmi Felis kembali mengkritik Presiden Joko Widodo yang mengakui dirinya cawe-cawe.

Dia menyebut Presiden Jokowi tak peduli demokrasi. “Gila sih, Presiden tanpa peduli Demokrasi memproklamirkan diri, ‘saya cawe-cawe',” kata Helmi Felis dalam unggahannya di Twitter, Jumat, (2/6/2023).

Dia menyindir orang nomor satu Indonesia itu yang kerap menabrak aturan dan moral.

“Jangankan moral, aturan aja ditabrak, mau apa Negara? Atau bisa apa Negara? Mana Pancasila? Mana NKRI harga mati? Benar-benar terburuk,” tandas pegiat media sosial ini.

Sebelumnya, Jokowi mengakui tak akan netral di Pemilu 2024 mendatang.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengklaim langkah itu diambil demi kepentingan bangsa dan negara, buka kepentingan golongan tertentu apalagi pribadi.

“Saya harus cawe-cawe,” kata Jokowi ketika berbincang-bincang dengan para pemimpin media massa di Istana Merdeka, Senin, 29 Mei 2023, dikutip Tempo.

Selain Helmi Felis, tak sedikit pihak yang mengkritik sikap Jokowi jelang pemilu dan pilpres.

Salah satunya juga dari Guru Besar Hukum Tata Negara Denny Indrayana .

Denny mengatakan, Jokowi seharusnya tidak berpihak. Pasalnya dalam Pilpres 2024, peran presiden adalah wasit.

“Kompetisi harus dibiarkan berjalan adil buat semua kesebelasan. Tidak boleh wasit mendukung tim Prabowo, Pranowo, sambil berusaha mendiskualifikasi tim Anies Baswedan,” tuturnya.

Dikatakan, Presiden yang tidak netral, melanggar amanat konstitusi untuk menjaga pemilu yang jujur dan adil. (selfi/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan