Perhimpunan Indonesia Tionghoa: Tidak Boleh Bawa Nama Tionghoa untuk Partai

  • Bagikan
Perhimpunan Indonesia Tionghoa: Tidak Boleh Bawa Nama Tionghoa untuk Partai

FAJAR.CO.ID,MAKASSAR — Ketua Umum Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) Teddy Sugianto menegaskan agar tidak ada pihak yang membawa nama Tionghoa untuk kepentingan tertentu. Misalnya partai.

“Saya sendiri atau INTI tidak boleh bawa nama orang Tionghoa, tidak boleh bawa nama INTI untuk partai,” tegasnya saat ditemui di Makassar Grand Hotel, Jumat (2/5/2023).

Sebagai Ketua Umum INTI, ia mengaku tak terlibat politik praktis. Meski tidak 

melarang kader untuk terlibat.

“Saya sebagai Ketua Umum tidak ikut partai. Tidak melarang, Indonesia tidak larang. Kan itu juga salah. Cuma kita tidak mau bawa INTI ke politik atau orang Tionghoa ke politik. Itu aja,” jelasnya.

Ia mengatakan, alasan itu pula yang membuat INTI tidak membiarkan pengurus INTI jabatan tertentu tidak terdaftar sebagai kader partai. Misalnya ketua, sekretaris dan bendahara.

“Kalau udah deket dengan partai, nanti seolah-olah organisasi kita ikut partai,” ujarnya.

Banyaksih, banyak yang ada contoh, beberapa INTI yang hebat. Tapi karena mau berpolitik akhirnya cuti dulu. Ini paling bagus, karena dia tidak mau bawa INTI ke politik.

Di INTI sendiri, kata dia banyak anggota yang terlibat politik praktis. Jadi kader berbagai partai, jadi anggota DPR hingga pejabat tertentu.

“Saya juga syukur di dalam INTI kalau ngomong politik ada yang merah, hikau, ada yang putih. Politik jangan dibawah ke INTI. Agama jangan dibawa ke INTI. Tapi apa yang lebih global, sosial, pendidikan dan kebangsaan,” terangnya.

(Arya/Fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan