Marketplace Guru Gagasan Nadiem Tuai Kontroversi, Dinilai Tak Menyelesaikan Akar Permasalahan Tenaga Pendidik

  • Bagikan
Ilustrasi. Foto: dok.JPNN.com

FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Marketplace Guru yang digagas Menteri pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem kini menuai pro kontra.

Marketplace guru merupakan wadah yang berada dalam satu sistem untuk database semua guru yang dapat mengajar.

Nantinya para data guru bisa diakses di sini. Sekolah yang membutuhkan guru bisa langsung menemukannya lewat Marketplace Guru.

Menanggapi hal itu, Ketua Komisi X DPR RI, Syaiful Huda, menilai, gagasan Mendikbudristek RI tentang marketplace guru tidak menyelesaikan akar permasalahan tenaga pendidikan di Indonesia.

Menurutnya, marketplace guru dinilai hanya menjawab isu distribusi guru saja.

“Marketplace guru ini hanya akan memudahkan sekolah yang membutuhkan tenaga pendidik sesuai formasi yang dibutuhkan. Marketplace ini tidak menjawab bagaimana tenaga guru honorer bisa secepatnya diangkat menjadi ASN sehingga mereka mendapatkan kelayakan penghidupan,” kata Huda, Sabtu (3/6/2023).

Diketahui, gagasan market place guru ini diklaim oleh Mendikbudristek Nadiem Makarim dapat menyelesaikan masalah tenaga guru honorer yang terjadi selama ini.

Menanggapi klaim tersebut, Huda menyatakan agar Kemendikbudristek mewakili pemerintah untuk berkomitmen menuntaskan rekruitmen 1 juta honorer menjadi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).

Mulai dari, paparnya, proses rekruitmen, proses penerbitan surat pengangkatan, hingga penempatan guru yang lolos seleksi.

“Saat ini proses rekruitmen satu juta guru honorer menjadi ASN belum juga tuntas meskipun sudah dua tahun program tersebut diluncurkan,” ujarnya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan