FAJAR.CO.ID, JAKARTA - Wakil Ketua Umum DPP Bidang Penggalangan Pemilih Golkar Ridwan Kamil menyebut parpolnya menolak mahar politik, karena seorang kandidat pemimpin tidak boleh membeli kecintaan rakyat hanya demi terpilih dalam kontestasi.
Kang Emil sapaan Ridwan Kamil menyampaikan itu setelah menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Golkar di Jakarta pada Minggu (4/6).
"Menjadi pemimpin itu jangan dimulai dari niat membeli kecintaan rakyat, membeli kepercayaan rakyat,” ungkap dia dalam keterangan persnya, Minggu.
Kang Emil mengingatkan Ketum Golkar Airlangga Hartarto juga sudah menekankan bahwa parpol berkelir kuning itu harus menjauhi mahar politik. Pesan itu, kata dia, turut disampaikan secara tersirat oleh Airlangga ketika berpidato dalam acara Rakernas Golkar pada Minggu ini.
"Pesan tersirat (dari Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto untuk) menguatkan lagi bahwa Partai Golkar itu partai tengah dan juga partai tanpa mahar," ujar pria yang juga menjabat Gubernur Jawa Barat itu.
Dia kemudian mengungkap prosesnya bergabung ke Golkar tanpa tanpa mahar apa pun dan melalui kaderisasi. "Kalau proses politik harus selalu dimulai dari beli-membeli, saya kira perjalanan kepemimpinan siapa pun itu nanti, pasti tersandera," ujar mantan Wali Kota Bandung itu.
Kang Emil berharap pemilu serentak pada 2024, bisa melahirkan pemimpin-pemimpin yang bekerja total untuk kepentingan rakyat tanpa terandera kepentingan dari mahar politik.
"Kami berdoa demokrasi ini menghasilkan seleksi calon-calon legislatif, pemimpin-pemimpin daerah, sampai presiden yang berintegritas dan jadi harapan masa depan Indonesia," katanya.