FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pegiat media sosial Dokter Tifa alias Alias Tifauzia Tyassuma membagikan momen pidato Mantan Presiden Soeharto.
Dokter Tifa mengatakan, penjelasan Presiden Soeharto terhadap perbedaan pandangannya dengan Presiden Pertama Soekarno, tentang Komunis di Indonesia, sangat penting bagi generasi muda yang lahir setelah 1998 dan sama sekali tidak mengenal keduanya.
“Cuplikan pendek ini sedikit demi sedikit bisa menggambarkan, bagaimana seorang Presiden Soeharto, Presiden kedua Indonesia, dan masa kepemimpinan beliau adalah masa paling menentramkan di negara ini,” kata Dokter Tifa dalam unggahannya di Twitter, Minggu, (4/6/2023).
“Bagaimana selama bertahun-tahun rakyat bangga dan bergetar mengikuti Upacara Kemerdekaan RI setiap tanggal 17 Agustus, dengan beliau sebagai Inspektur Upacaranya. Bagaimana setiap lima tahun sekali, seluruh rakyat mendengarkan dengan seksama, pengumuman siapa-siapa yang menjadi Menteri-Menteri,” lanjutnya.
Dia mengatakan, rata-rata Menteri adalah orang-orang yang betul-betul ahli dalam bidangnya. Masa-masa dimana Negara dan rakyat betul-betul diurus dengan baik.
Dalam video yang dibagikan itu, Soeharto menyampaikan, situasi konflik tidak bisa diatasi karena Bung Karno sendiri tidak mau membubarkan PKI dengan alasan ideologi NASAKOM.
“Apa sebabnya, tadi mengenai NASAKOM itu tadi, juga mempunyai pegangan, mempunyai pendirian, karena beliau sudah merasa bahwasanya NASAKOM itu sudah terlanjur dijual ke dunia melewati pidato beliau di PBB. Dengan demikian sebagai pemimpin susah untuk menarik,” tutur Soeharto.