FAJAR.CO.ID, SURABAYA -- Detasemen Khusus (Densus) 88 menangkap seorang terduga teroris di Desa Boro, Kedungwaru, Tulungagung, Jawa Timur, Minggu (4/6/2023).
Sejumlah warga menyebut bahwa terduga teroris ES atau L yang ditangkap tim Antiteror merupakan sosok yang dikenal alim dan rajin ke masjid.
Pegiat media sosial Yusuf Dumdum lantas mempertanyakan alasan Politikus Gerindra Fadli Zon ingin membubarkan Densus 88. Padahal kata dia, jika tak ada Densus 88 dapat dipastikan aksi terorisme di negeri ini akan semakin menjadi-jadi.
"Sampai detik ini saya masih belum paham, mengapa Fadlizon ingin membubarkan Densus88. Padahal kalau gak ada Densus88, dapat dipastikan aksi terorisme di negeri akan semakin parah dan bisa jadi akan memakan jauh lebih banyak korban," kata Yusuf Dumdum di akun Twitternya @yusuf_dumdum, Senin (5/6/2023).
"Dan yg membuat saya lebih heran lagi mengapa Fadlizon masih dipercaya oleh Prabowo? Apakah ada kesengajakan untuk kepentingan elektoral dr klompok kanan ?" lanjutnya heran.
Mendengar adanya penyergapan terhadap terduga teroris oleh Densus 88, Yusuf Dumdum mengaku berterima kasih.
"Membaca berita ini saya berterima kasih kpd Densus88 karena banyak banget terduga teroris yg ditangkap. Mereka bergerak senyap, mengintai dan kemudian menangkap para terduga teroris tanpa ada korban jiwa," ungkapnya.
Dari keterangan Mabes Polri, seorang terduga teroris difasilitasi untuk berangkat ke Yaman dan bergabung dengan organisasi AQAP (cabang AlQaedah).
Selanjutnya, berdasarkan pengembangan, Densus menangkap sejumlah terduga teroris lainnya. Pada Jumat (2/6/2023) pagi Densus menangkap ABU, terduga teroris di Jalan Kalimas Madya III Nyamplungan, Kecamatan Pabean Cantian, Surabaya, Jawa Timur.