Bursa Sawit Perlu untuk Harga Kelapa Sawit yang Lebih Baik

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR—Juni 2023 ini pemerintah melalui Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Indonesia (Bappebti) akan meluncurkan Bursa CPO (Bursa Kelapa Sawit). Kebijakan ini dilakukan dengan tujuan agar Indonesia memiliki patokan harga CPO sendiri.

Langkah ini tentu mendapat tanggapan berbagai pihak. Tidak sedikit pula yang mendukung hadirnya langkah tersebut.

"Kita sangat mengapresiasi atas upaya Bappebti Kementerian Perdagangan untuk meluncurkan Bursa Komoditas Sawit pada bulan ini," terang Sulaiman H Andi Loeloe selaku Ketua Komite Tetap Perkebunan KADIN Sulawesi Selatan (Sulsel), Sabtu (03/6).

Dijelaskan Sulaiman, seharusnya langkah ini sudah sejak dulu di berlakukan. Bahkan ia mengaku telah mengusulkan Bursa Sawit ini sejak beberapa tahun silam kepada pemerintah. Melalui forum-forum bisnis yang digagas Kadin dan Pemerintah agar semua komoditi unggulan Indonesia seperti CPO, dan Kakao, mengacu kepada Bursa Efek.

"Pemikiran saya selama ini Indonesia sebagai negara produsen sawit terbesar di dunia, tetapi kita, diatur atau mengacu Pada Bursa di Eropa atau Bursa Malaysia, ini kan tidak Fair kita yang punya barang negara lain yang atur harganya?," bebernya.

Dengan begitu menurutnya diluncurkannya Bursa Komoditas Sawit (CPO) Indonesia, perlu diberi dukungan dan apresiasi. Harapannya harga komoditas kelapa sawit ke depan Indonesia bisa menentukan sendiri.

"Tentunya harapan kita semua harga CPO bisa lebih baik sampai di tingkat pembelian TBS di hulu (Petani)," tandasnya.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan