FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam), Mahfud MD mengakui pernah ditawarkan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ahmad Syaikhu untuk menjadi bakal calon wakil presiden (Cawapres) Anies Baswedan.
Bahkan, Mahfud juga mengakui telah meminta Koalisi Perubahan dan Persatuan (KPP) untuk menjaga pencalonan Anies di Pilpres 2024.
Namun, tawaran PKS itu ditolak. Mahfud menyebut, salah satu partai politik (parpol) di KPP menginginkan agar cawapres Anies ketum parpol.
"Bulan lalu saya meminta presiden PKS Pak Syaikhu untuk menjaga pencalonan Anies. Waktu itu Pak Syaikhu juga menjajaki saya untuk jadi cawapresnya Anies. Saya bilang, jangan bawa saya ke sana, kalau mencalonkan saya koalisinya bisa pecah. Sebab satu parpol koalisinya sudah bilang cawapres harus ketum parpolnya," kata Mahfud dalam cuitan pada akun media sosial Twitter, Senin (5/6).
Mahfud juga mengungkapkan, pernah menyampaikan kepada mantan Wakil Menteri Hukum dan HAM (Wamenkumham), Denny Indrayana untuk menjaga pencapresan Anies.
"Memang betul, itu sudah saya jelaskan di Kick Andy Double Check Metro TV 3 bulan lalu, sudah ditonton oleh 2,7 juta orang. Itu bukan berita baru dan bukan rahasia, saya lah yang menyampaikan ke publik lebih dulu. Yaitu saya minta Denny membantu Anies agar dapat ticket pencapresan," ujar Mahfud.
Sebab, Mahfud mendapat informasi dari Denny Indrayana bahwa ada upaya menjegal Anies sebagai capres dan upaya menunda Pemilu 2024. Karena itu, Mahfud menyarankan untuk menjaga pemcapresan Anies agar demokrasi Indonesia berjalan sehat.