FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Mantan tokoh Negara Islam Indonesia (NII), Ken Setiawan mengungkap Pondok Pesantren Al-Zaytun memiliki gerakan teritorial dan fungsional di dalamnya. Gerakan teritorial ini disebut telah memiliki struktur negara di dalamnya.
Struktur tersebut dumulai dari RT hingga Presiden. Sedangkan gerakan fungsional merupakan kedok yang digunakan Al-Zaytun untuk menipu umat Islam dan bangsa Indonesia dengan mendirikan sebuah Ponpes.
"Gerakan teritorial itu yang punya struktur negara RT, RW, Lurah, Camat, Bupati Gubernur sampai Presiden ada. Fungsional adalah kedoknya menipu umat Islam, bangsa Indonesia berupa pesantren," jelasnya dikutip dari kanal Youtube Herri Pras pada Selasa (6/6/2023).
Santri di dalam pesantren tersebut hampir 90 persen memiliki orang tua merupakan tokoh Negara Islam Indonesia (NII).
"Di sana ada santri, ada eksponen. Santri itu 80 persen mau mendekati 90 persen orang tuanya NII. Beberapa persen itu korban promosi Al-Zaytun," sambungnya.
Tidak hanya itu, Ken menyebutkan saat dirinya masih di Al-Zaytun dia sering menyaksikan banyak pejabat yang berdatangan ke Ponpes pimpinan Panji Gumilang tersebut.
Namun, dirinya tidak tahu apakah pejabat tersebut hanya penasaran dengan kemegahan Al-Zaytun, korban penipuan Panji Gumilang atau memang anggota dari Al-Zaytun.
"Dulu kan banyak pejabat yang ada di sana itu, gak tahu itu pejabat gak tahu isi Al-Zaytun, ditipu Panji Gumilang atau bagian dari itu kita gak tahu," sebutnya.
Bahkan, sekelas Menteri disebutkan Ken pernah berkunjung ke Ponpes tersebut. Hal ini kembali disaksikan Ken setelah dirinya keluar dari NII atau Al-Zaytun ini.