FAJAR.CO.ID -- Dalam simulasi pengusungan pasangan capres dan cawapres, PAN menyusun beberapa alternatif yang potensial menjadi kandidat. Selain yang diajukan oleh partai-partai lain, di internal PAN sendiri ada yang menginginkan agar Zulhas diusung menjadi cawapres.
Kepada fajar.co.id, Ketua Fraksi PAN DPR RI, Saleh Partaonan Daulah, mengatakan bahwa hal itu tentu sangat wajar sebagai bagian dari dinamika menyongsong pilpres.
"Bagi PAN, pasangan Airlangga-Zulhas pantas untuk didorong. Pertama, sejak awal kedua tokoh ini telah menginisiasi KIB. Hubungan dan komunikasi antara keduanya sudah tentu sangat baik. Tinggal melihat potensi dan peluang dalam kontestasi nanti," kata Saleh, Selasa (6/6/2023).
Kedua, lanjut Legoslator Dapil Sumut II ini, perolehan suara dan kursi kedua partai ini sudah cukup untuk mengusung pasangan sendiri. Jumlah kursi Golkar dan PAN adalah 129. Melebihi batas minimun 20 persen, 115 kursi. Artinya, Golkar dan PAN saja sudah cukup membentuk poros kekuatan sendiri.
"Ketiga, segmentasi pemilih kedua partai politik ini berbeda. Kerja sama keduanya diyakini akan mampu memperluas jaringan masing-masing. Dan pada saat yang sama, masyarakat juga memiliki pilihan alternatif yang diyakini mampu melanjutkan estafet kepemimpinan dan pembangunan," urainya.
Atas dasar itu, PAN masih terus melakukan kajian serius. Tidak hanya melihat peluang pasangan Airlangga dan Zulhas. Tetapi juga melihat peluang pasangan lain yang lebih potensial.
"Kalau mau koalisi dengan capres lain, PAN tidak malu-malu menyebut dan menawarkan Erick Thohir sebagai cawapres-nya. Ini penting disampaikan mengingat Erick Thohir selama ini sangat dekat dengan PAN. Banyak kegiatan PAN di daerah yang dihadiri dan didukung," jelasnya.