Jalan-jalan ke Kota Palu Belum Ambyar Tanpa Seruput Kaledo

  • Bagikan
Kaledo / foto: Instagram @swissbelhotelpalu

FAJAR.CO.ID, PALU -- Jalan-jalan ke Kota Palu, Sulawesi Tengah belum lengkap rasanya kalau tidak mencicipi kuliner khasnya. Salah satu yang fenomenal di Palu adalah Kaledo.

Kaledo ini berupa sop kaki atau sumsum sapi dan biasanya disajikan dengan nasi panas. Apalagi ditambahkan dengan perasan jeruk nipis supaya terasa lebih segar.

Kaledo atau kaki lembu Donggala paling nikmat disantap saat cuaca dingin atau hujan. Donggala adalah kabupaten yang berbatasan langsung dengan Palu.

Pendapat lainnya juga menyebut, Kaledo berasal dari Bahasa Kaili, bahasa penduduk Palu. Ka artinya keras, dan Ledo artinya tidak, sehingga dapat diartikan “tidak keras”.

Rasanya yang pedas, asam, gurih mirip-mirip dengan sop iga maupun sop buntut yang ada di Pulau Jawa. Bedanya terletak pada tulang dari kaki lembu dan disajikan bukan dengan nasi melainkan dengan ubi.

Tulangnya itu sendiri merupakan bagian ruas tulang lutut yang masih penuh dengan sum-sum.

Kuahnya bening sedikit kekuning-kuningan, dengan rasa yang yummy abis! Rempah dalam kuahnya begitu kaya sehingga saat mendarat di mulut saat diseruput, dijamin bakalan ketagihan dan susah move on dengan rasanya.

Sdjatinya keistimewaan dari Kaledo ini terletak pada penggunaan bumbu asam Jawa yang begitu kental.

Asam jawa yang dipergunakan dalam kaledo ini adalah asam jawa yang masih muda agar bisa memperoleh konsentrat asam.

Selain itu, yang tak kalah otentiknya lagi, kehadiran bumbu pelengkap khas Kota Palu warisan nenek moyang.

Menurut kepercayaan masyarakat setempat, pada zaman dahulu, Kaledo merupakan sajian kehormatan bagi kalangan bangsawan Palu.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan