FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- PT Makassar Metro Network dan PT Jalan Tol Seksi Empat menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan tema Lebih Murah Lewat Jalan Tol di Swiss-BelHotel Makassar pada Selasa, 06 Juni.
Direktur Utama PT Makassar Metro Network, Ismail Malliungang, mengungkap bahwa jalan tol terus mengalami pertumbuhan dan penurunan berdasarkan historical traffic karena beberapa hal. Setelah gangguan (traffic) tersebut lewat akan kembali aman bahkan meningkat.
"Point yang bisa kita lihat dari historical traffic bahwa urat nadi investasi yaitu jumlah kredit (kendaraan yang lewat tol). Kami mulai dari tahun 1998 seksi 1 dan 2 ada 14 ribu kendaraan perhari, di tahun berikutnya terus tumbuh 5 persen, tahun 2005 terus tumbuh, tahun 2006 dibangun seksi empat, sehingga ada gangguan (traffic)," beber Alumni Unhas ini.
Lebih lanjut, gangguan ini menyebabkan jalan tol stagnan kurang lebih 3 tahun karena pembangunan. Tapi setelah seksi tiga rampung dan dioperasikan tahun 2008 terjadi pertumbuhan organik, dan terus tumbuh hingga mencapai 3 ribuan volume kendaraan. Puncaknya, kata dia, di tahun 2017 sekitar 62 ribu kendaraan di jalan tol. Kemudian, pada tahun 2018 sudah turun lagi karena mulai pembangunan tol layang Pettarani. Di tambah tahun 2019 Covid. Sehingga anjlok ada traffic.
"Berkaca pada kasus sebelumnya, setelah ada penurunan volume kendaraan di tol, yaitu ketika pengerjaan tol seksi tiga, tahun berikutnya akan meningkat pesat yaitu tahun 2008. Akan tetapi, setelah kasus Covid-19 selesai dan telah lewat kami tidak naik, tetap stagnan," tekannya. Hal ini adalah salah satu hal yang menjadi kendala.