FAJAR.CO.ID,JAKARTA -- Jelang bergulirnya kompetisi Liga 1 Indonesia musim 2023/2024, surat keputusan terkait kemungkinan pertandingan dilaksanakan tanpa adanya penonton ataupun suporter dari tim tamu.
Sebelunya, berdasarkan surat keputusan Liga Indonesia Baru (LIB), suporter tim tamu tidak diperbolehkan datang ketika klub kesayangannya bermain di markas lawan.
Keputusan tersebut juga berlaku untuk seluruh kompetisi sepakbola Indonesia yang meliputi, Liga 1, Liga 2, dan Liga 3.
“Dalam hal masa transisi sepak bola nasional, seluruh pertandingan sepak bola nasional termasuk kompetisi dan playoff, tidak dapat dapat dihadiri oleh suporter klub tamu,” bunyi surat LIB yang ditandatangani oleh Direktu Utama Ferry Paulus.
Dan keputusan ini pun sudah mulai berlaku di babak playoff Liga Champions Asia leg pertama di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar Bali.
Dimana para suporter PSM Makassar yang jauh-jauh datang untuk mendukung tim kesayangannya harus kecewa tak bisa masuk ke dalam Stadion imbas pelarangan tersebut.
Menurut Rio Verieza selaku Ketua Suporter PSM Jabodetabek / GuePSM menyebut larangan ke hadiran suporter tim tamu di dalam Stadion itu belum punya landasan yang jelas.
Lebih lanjut, alasan LIB terkait tahun poltik dan efek Kanjuruhan yang masih terasa sampai Kanjuruhan sampai sekarang. Menurut Rio itu bukan menjadi alasan yang cukup kuat.
“Jadi kami melihat itu belum ada landasan nya yang jelas… LIB bilang karena tahun politik, PSSI bilang karena efek Kanjuruhan. Padahal sbrnya semua baik-baik saja. kalau dibilang tahun politik juga, toh masa kampanye belum mulai,” kata Rio Varieza saat dihubungi Fajar.co.id, Rabu (7/6/2023).
“Lagipula kemarin-kemarin juga banyak pertandingan tanpa suporter tamu, tapi tetap ada kejadian, tetap ada korban jiwa. Jadi harusnya mereka itu fikir cara perbaiki sistemnya, bukan hak suporter tamu yang di kebiri,” ungkapnya.
“Kalau masalahnya keamanan justru kejadian-kejadian kemarin itukan juga tanpa penonton tamu, jadi tdk bisa dijadikan tolok ukur dalam konteks keamanan,” tambahnya.
Selain karena landasan yang belum jelas, Rio juga mengungkap kecenderungan LIB mengelurkan peraturan yang selali mendadak itu sering kali merugikan para suporter.
Menurutnya informasi-informasi penting seperti ini baik di sampaikan jauh-jauh hari sebelum kompetisi atau pun pertandingan berlangsung.
“Kemudian cara mereka mengeluarkan peraturan itu selalu saja mendadak, sama seperti pengalaman kami di Bali, H-4 baru dibuat aturan tambahan tanpa suporter tamu,” tegasnya
“Apa salah nya di infokan jauh jauh hari? Atau buat aturan tambahan jauh sebelum ada pertandingan play off,” pungkasnya.
(Erfyansyah/fajar)