Kritik Marketplace Guru Gagasan Nadiem, Loyalis Jokowi: Berpotensi Memunculkan Subjektivitas dari Sekolah dan Stakeholder

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pegiat media sosial Jhon Sitorus mengkritik gagasan Mendikbudristek Nadiem Makarim untuk membuat Marketplace Guru.

Jhon mengatakan, Kesejahteraan para guru honorer saat ini jauh lebih penting.

“Ada yang lebih penting dari sekadar Marketplace Guru. Nasib para guru masih banyak yang sangat memprihatinkan dengan status honorer dengan gaji yang tidak layak,” kata Jhon dalam unggahannya di Twitter, Kamis, (8/6/2023).

Loyalis Presiden Joko Widodo ini mendukung pernyataan Sekjen PAN Eddy Soeparno soal kritikan Marketplace Guru.

”Bahkan Sekjen PAN, Eddy Soeparno juga mempertegas sesuai prinsip PAN agar jangan terjebak di kesalahan yang sama,” tuturnya.

Menurutnya, Marketplace Guru terlihat seperti pasar. Dan berpotensi memunculkan subjektivitas dari sekolah dan stakeholder serta mengesampingkan kualitas guru. 

“Marketplace guru jadi terlihat seperti pasar, dimana sekolah bisa memilih siapa calon gurunya. Ini berpotensi memunculkan subjektivitas dari sekolah dan stakeholder sehingga mengesampingkan kualitas guru. Sesuai harapan PAN, desain kualitas dan nasib guru harus jadi yang utama,” tandas Jhon.

Diketahui, Marketplace guru merupakan aplikasi yang berada dalam satu sistem untuk database semua guru yang dapat mengajar. 

Nantinya para data guru bisa diakses disini. Sekolah yang membutuhkan guru bisa langsung menemukannya lewat Marketplace Guru. (selfi/fajar)

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan