FAJAR.CO.ID, MAKASSAR--Pertarungan Dapil 6 untuk DPRD Sulsel terbuka lebar bagi pendatang baru. Tiga petahana dipastikan tak maju kembali di dapil yang meliputi Maros, Pangkep, Barru, dan Parepare ini.
Petahana tersebut yakni Andi Ina Kartika Sari (Ketua DPRD Sulsel) memilih tak maju lagi. Dia disebut-sebut akan maju Pilkada Barru.
Selanjutnya petahana dari Fraksi Nasdem Irwan juga disebut-sebut akan menatap Pilkada Pangkep, sedangkan petahana lainnya yakni Ketua DPD Demokrat Sulsel Ni'matullah RB yang juga wakil ketua DPRD Sulsel akan naik kelas ke Senayan. Dia akan maju di dapil Sulsel II DPR RI.
Sembilan kuota kursi yang akan diperebutkan di Daerah Pemilihan Sulsel 6 ini. Beberapa penantang yang mencalonkan diri antara lain adik ipar Andi Amran Sulaiman dari Gerindra, Andi Nirawati istri Kamrusamad dari Gerindra, Taufiq Zainuddin dari PPP, menantu Taufan Pawe Zulham Arif, dan Patarai Amir dari Golkar.
Dari PKB terdapat Havid S Fasha, Harianto La Lossong Albarr, Sitti Rabiah, Andi Muh Ridha, Hasnia, Abd Gaffar, Syamsul, Faradila Abdal.
Selain itu, terdapat nama Akbar Polo (PAN), Ilham Najmuddin (Gerindra), Arsyad Yunus (PAN), Muslim Salam (Nasdem), dan Ketua Nasdem Maros Sahiruddin Malik. Juga terdapat nama Ketua DPC Demokrat Barru dr. Ardiatma, dan Muhammad Yulianto Badwi (Golkar).
Para petahana di dapil ini yaitu, Anwar A Recca dari PKB dengan perolehan suara 11.363, Andi Nirawati dari Gerindra dengan perolehan suara 18.114 (kemudian PAW karena maju pilkada Pangkep), Rahmat Muhayyang dari PDIP dengan perolehan suara 10.000, Sofyan Syam dari Golkar dengan perolehan suara 36.207, Ina Kartika Sari dengan perolehan suara 19.652, Irwan dari Nasdem dengan perolehan suara 12.827, Muzayyin Arif dari PKS dengan perolehan suara 20.706, AM Irfan AB dari PAN dengan perolehan suara 36.212, dan Ni'matullah dari Demokrat dengan perolehan suara 9.595. Mereka punya modal suara di Pileg 2019.
Ketua DPC Demokrat Barru, Ardiatma mengaku didorong oleh masyarakat, keluarga, dan kerabat dekatnya.
"Taraf kesehatan masyarakat harus meningkat. Pelayanan kesehatan harus bisa diakses secara cepat, mudah, dan terjangkau, terutama masyarakat menengah ke bawah," katanya.
Karena itu, kehadiran figur dokter atau tenaga kesehatan sangat penting di legislatif, agar semakin mudah dan cepat memperjuangkan hal tersebut. "Lewat politik, kita dapat memberikan masukan, memberikan kolaborasi yang nyata untuk membangun daerah. Di politik lah semua kebijakan dikompromikan dan disahkan," ujarnya.
Ia pun berdoa dan minta didoakan agar langkah yang diambil bisa dimuluskan dan dilancarkan. "Ini demi kebaikan dan kesejahteraan masyarakat ke depan. Mohon dukungan ta semua," ungkapnya.
Sementara itu Andi Ina Kartika mengaku tak maju lagi karena ingin memberi kesempatan kepada yang lain untuk mengabdi. Apalagi dirinya selama ini dipercaya menjadi ketua DPRD Sulsel. Dia menyebut itu pencapaian tertingginya.
"Untuk DPRD Provinsi sudah titik tertinggi (ketua DPRD Sulsel) sehingga saya membutuhkan penyegaran, maka saya tidak maju lagi Caleg dan memberikan kepada kader-kader lain partai Golkar," ujarnya.
"Cita-cita politik saya ingin menjadi kepala daerah yang merupakan basis saya (Barru)," sambungnya.
Ia pun memberikan kesempatan kepada kader lain, yakni mendorong suaminya Muhammad Yulianto Badwi untuk bertarung di Pileg 2024.
"Bagi saya, untuk kekuasaan kita tidak boleh mengikuti hawa nafsu, kasih juga kesempatan kepada yang lain untuk mengabdi," bebernya.
Ia juga mengaku, sudah sampaikan kepada DPP Golkar kalau tidak maju lagi. "Mereka sudah paham dan menerima keputusan saya," katanya lagi. (rul/ham/fajar)