FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Sejak disandera kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya pada Februari lalu di Papua Pegunungan, pilot Susi Air Captain Philip belum juga berhasil dibebaskan.
Anggota Komisi I DPR RI Fraksi Gerindra Yan Permenas Mandenas menyarankan agar pembebasan pilot tersebut mengedepankan operasi spionase.
“Kita pantau kegiatan pergerakan kelompok Egianus melalui berbagai macam spionase yang kita miliki,” ujar Yan dalam keterangannya dikutip, Kamis (8/6/2023).
Yan menilai upaya negosiasi juga mesti diutamakan. Hal ini agar pilot Susi Air bisa dibebaskan dalam kondisi selamat.
“Dengan begitu ketika mereka turun langsung bisa menggunakan berbagai macam pendekatan untuk berkomunikasi dan bernegosiasi agar mereka mau melepas pilot itu,” ungkapnya.
Atas hal itu, personel yang diturunkan juga direkomendasikan mengurangi pengejaran secara langsung. Aparat keamanan fokus menjaga markas sambil mengintai pergerakan KKB.
“Jadi saya pikir, sebaiknya untuk melakukan pengejaran-pengejaran ini, sebaiknya harus kita kurangi. Lebih baik, kita menjaga di markas, di daerah teritorial lewat Kodam, Kodim, Koramil, Polda, Polres, Polsek,” ungkap Yan.
Menurutnya hal tersebut juga untuk menghindari jatuhnya korban dari aparat keamanan di tengah operasi penyelamatan pilot Susi Air selama 3 bulan lebih.
“Karena saya pikir ini, mereka kelompok kecil tetapi menguasai medan. Sehingga aparat kita korban sudah berjatuhan selama operasi 3 bulan lebih berjalan,” jelas Yan.
Yan turut menyarankan TNI untuk mengurangi jumlah pasukan di daerah tersebut. Menurutnya aparat TNI mesti fokus menjaga keamanan warga di wilayah teritorial.