Asal Usul Sunat , dari Perintah dalam Al-Qur’an hingga Perjanjian dengan Tuhan dalam Tradisi Yahudi

  • Bagikan
Ilustrasi. Sunat atau khitan biasa dilakukan pada anak lelaki untuk alasan kesehatan. (cjnews)

FAJAR.CO.ID -- Praktik sunat bagi kalangan pria maupun wanita telah dilakukan sejak ribuan tahun lalu. Motif praktik sunat beragam dan memiliki cerita tersendiri. Asal usul sunat mulai dari perintah agama, perjanjian dengan tuhan dalam tradisi Yahudi, budaya, hingga alasan kesehatan.

Saat ini, telah banyak yang melakukan sunat, tidak lagi hanya sebagai kewajiban bagi umat Islam maupun pengikut ajaran Yahudi.

Sunat merupajan prosedur pembedahan atau pengangkatan sebagian kulit pada bagian kepala penis pada pria atau klitoris pada wanita.

Beberapa kelompok budaya atau pengikut ajaran agama telah menjalankan praktik ini. Asal usul pelaksanaan sunat dapat dilacak ke berbagai kelompok dan budaya yang berbeda.

Secara historis, beberapa kelompok telah melaksanakan sunat, seperti pengikut ajaran Yahudi, kalangan Muslim, dan beberapa kelompok Afrika.

Dalam tradisi Yahudi, sunat dianggap sebagai perjanjian dengan Allah yang tercantum dalam Alkitab Ibrani.

Sementara bagi umat Islam, sunat merupakan perintah agama yang tercantum dalam Al-Qur'an dan diikuti oleh umat Islam sebagai tanda identitas keagamaan.

Sementara pada sejumlah kelompok etnis di Afrika, seperti suku-suku di Timur Tengah, Afrika Utara, dan Afrika Sub-Sahara, juga melaksanakan praktik sunat ini.

Perlu dicatat bahwa setiap kelompok atau agama mungkin memiliki alasan dan tujuan yang berbeda dalam melakukan sunat.

Namun ada beberapa alasan yang disebutkan meliputi alasan keagamaan, kebersihan, identitas budaya, tradisi, atau kesehatan.

Dapatkan berita terupdate dari FAJAR di:
  • Bagikan